58 Ribu Warga Palestina Mengungsi saat Malam Hari, Pengungsi: Kami Butuh Makanan

- 19 Mei 2021, 17:55 WIB
Sebanyak 58 ribu warga Palestina mengungsi saat malam hari, bahwa pengungsi kini butuh makanan untuk melanjutkan hidup.
Sebanyak 58 ribu warga Palestina mengungsi saat malam hari, bahwa pengungsi kini butuh makanan untuk melanjutkan hidup. /Al Jazeera

PR PANGANDARAN – Minggu berganti dengan serangan Israel yang masih melanda Palestina, kini menyebabkan lebih dari 58 ribu warga Palestina mengungsi besar-besaran.

Ratusan keluarga yang tinggal di utara dan timur Gaza yang meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi, demi menyelamatkan diri dari serangan Israel yang bertubi-tubi. Sampai kini, tembakan dari artileri militer Israel melalui serangan udara masih mengguncang wilayah mereka di Gaza, Palestina.

Para pengungsi yang menghindari serangan Israel itu tak lain warga Palestina tersebut melarikan diri dengan berjalan kaki dan bergegas dalam kegelapan selama beberapa kilometer, ke sekolah Gaza Al-Jadeeda.

Baca Juga: Kibarkan Bendera Palestina Setelah Laga MU vs Fulham, Unggahan Paul Pogba Banjir Pujian

Salah satu dari sekian banyak sekolah yang dikelola oleh The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), milik badan PBB untuk pengungsi di Palestina.

“Kami membutuhkan makanan, pakaian, selimut, kasur dan susu, punggungku sakit karena tidur di atas selimut tipis di lantai,” kata seorang pengungsi yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Al Jazeera.

“Saya harus meminta popok orang lain untuk anak saya, aku mencoba menyusui dia tapi dia masih lapar dan terus menangis,” tambahnya.

Baca Juga: Berpihak pada Kepedihan Palestina, Ifan Seventeen: Jangan Jadi Orang Abu-abu Atas Nama Kemanusiaan!

Bagi Pengungsi bernama Umm Jamal al-Attar, ini bukan kali pertama dia dan keluarganya mengungsi.

Dia mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia menghabiskan 40 hari untuk berlindung di sebuah gedung sekolah, selama perang Israel dan Palestina di Gaza tahun 2014 silam.

Pada waktu itu militer Israel membunuh lebih dari 2.100 warga Palestina, termasuk 1.462 warga sipil selama rentang waktu 51 hari.

“Israel membombardir kami dengan rudal dan penembakan. Mereka juga menembakkan semacam gas,” kata Umm Jamal.

Baca Juga: Israel Hina Surah Al-Fil Saat Serang Gaza, Ulama Terkemuka: Ini Penodaan Agama dan Kehidupan Manusia

Pengeboman yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza sekarang sudah memasuki minggu kedua, dimana telah menewaskan sedikitnya 213 warga Palestina.

Termasuk diantaranya 61 anak-anak dan 36 wanita, menurut otoritas kesehatan Gaza. Lebih dari 1.300 lainnya luka-luka.

Sementara itu Israel sendiri telah melaporkan sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak yang tewas dalam serangan roket yang dilakukan oleh Hamas.

Baca Juga: Unggah Video Dua Pemain MU Kibarkan Bendera Palestina, Taqy Malik Malah Geram: Ada Pemain Halu!

Indonesia sendiri melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengambil sikap atas aksi brutal yang dilakukan milIsrael kepada Palestina beberapa hari terakhir.

Lewat Twitter pribadinya yang diunggah pada 15 Mei 2021, Jokowi mengecam penyerangan militer Israel ke Palestina di Gaza.

“Indonesia mengutuk keras serangan Israel yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa ratusan orang, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan,” tegasnya. ***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x