Dua Perusahaan Antariksa Protes Kontrak SpaceX dengan NASA, Pengiriman Astronot ke Bulan Ditunda

- 19 Mei 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi, dua perusahan antariksa protes kontrak SpaceX dengan NASA, pengiriman astronot untuk misi luar angkasa.
Ilustrasi, dua perusahan antariksa protes kontrak SpaceX dengan NASA, pengiriman astronot untuk misi luar angkasa. //Reuters/Carlos Garcia Rawlins

PR PANGANDARAN - NASA pada tahun 2024 nanti berencana mengirim manusia kembali ke bulan untuk kedua kalinya sejak Apollo 11 pada 20 Juli 1969.
 
Namun kali ini, rencana NASA tersebut bergantung pada perusahaan antariksa ntuk mengembangkan beberapa perangkat keras yang diperlukan untuk misi luar angkasa.

Akibat gelombang protes yang dilakukan oleh dua perusahaan antariksa komersial, yaitu Blue Origin, Dynetics. Rencana NASA untuk mengirim astronot Amerika kembali ke bulan pada tahun 2024 telah ditunda, setidaknya untuk sementara.

Baca Juga: Berpihak pada Kepedihan Palestina, Ifan Seventeen: Jangan Jadi Orang Abu-abu Atas Nama Kemanusiaan!

“NASA menginstruksikan SpaceX bahwa kemajuan pada kontrak Human Landing System (HLS) telah ditangguhkan sampai GAO menyelesaikan semua litigasi terkait dengan pengadaan ini,” kata Monica Witt, juru bicara NASA, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera.

Saat ini, terdapat ketidakjelasan apakah penundaan tersebut itu akan menyebabkan NASA kehilangan targetnya pada tahun 2024.

Situasi memanaskan dimana perseteruan luar angkasa antara SpaceX dan Blue Origin yang telah terjadi selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Virgo akan Beri 'Khotbah' pada Mereka yang Mendekat, Ini Cara 12 Zodiak Usir Suasana Hati Buruk

Perseteruan tersebut memaksa NASA untuk memilih dua dari tiga perusahaan, berdasarkan beberapa faktor. Termasuk biaya dan keunggulan teknis sistem pendaratan yang mereka usulkan.

Kedua perusahaan tersebut kemungkinan besar adalah SpaceX dan Blue Origin, berdasarkan harga dan manfaat teknis, yang pada akhirnya akan hanya ada satu perusahaan yang terpilih.

Kathy Leuders, kepala Human Spaceflight NASA, mengatakan bahwa anggaran yang terbatas memaksa badan antariksa milik Amerika Serikat tersebut, hanya akan memilih satu perusahaan.

“Saya tidak memiliki cukup dana yang tersedia untuk mencoba menegosiasikan harga dari Blue Origin yang berpotensi memungkinkan pemberian kontrak,” kata Leuders.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x