Malaysia Alami Inflasi Tertinggi Sejak 2018, Diprediksi akan Bertahan hingga Maret Tahun Depan

- 23 Mei 2021, 16:00 WIB
Malaysia mengalami inflasi tertinggi sejak tahun 2018.
Malaysia mengalami inflasi tertinggi sejak tahun 2018. /Pixabay/Engin_Akyurt/

- Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Lain (3,1%).
- Makanan & Minuman Non-Alkohol (1,9%).
- Perabotan, Peralatan Rumah Tangga & Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin (1,6%).
- Barang & Jasa Lain-lain (1,2%).

Sementara itu, IHK periode Januari hingga April 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Baca Juga: Tiongkok Berhasil Tekan Angka Perceraian hingga 70 Persen, Ini Penyebabnya

Jika diukur secara bulanan, IHK mengalami peningkatan sebesar 0,2% jika dibandingkan dengan Maret 2021.

Kenaikan khusus ini dikontribusikan pada indeks di bawah ini:

- Makanan & Minuman Non-Alkohol (0,3%).
- Perabotan, Peralatan Rumah Tangga & Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin (0,3%).
- Layanan Rekreasi & Budaya (0,2%).
- Restoran & Hotel (0,2%).
- Pendidikan (0,2%).
- Transportasi (0,1%).
- Barang & Jasa Lain-lain (0,1%).

Baca Juga: Selain Poligami Uje, Umi Pipik Sempat Berselisih dengan Umi Tatu soal Makam Suami yang Dipasangi Marmer

Kekhawatiran meningkat mengingat kenaikan inflasi ini diperkirakan akan semakin parah.

Seperti dilansir The Edge Markets, Datuk Seri Dr Muhd ​​Uzir Mahidin menegaskan tren kenaikan inflasi akan terus berlanjut hingga kuartal pertama 2022.

Lebih lanjut ia juga mengklarifikasi bahwa perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya naik 3,1% dibandingkan tahun 2020 akibat penghentian diskon listrik yang diberikan kepada konsumen dalam negeri Tenaga Nasional Bhd (TNB) pada Desember 2020.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x