PR PANGANDARAN - Sebuah kisah tragis muncul setelah gencatan senjata diumumkan akhir pekan lalu, tepatnya Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) melaporkan 11 anak Palestina yang dirawat karena trauma dari konflik sebelumnya telah meninggal dunia dalam konflik terbaru ini.
Melansir dari Sky News, salah satu dari 11 anak Palestina yang meninggal dunia itu adalah seorang gadis kecil bernama Dima yang seharusnya aman karena sudah tinggal sementara di pusat rehabilitasi Gaza bersama empat kawannya.
Aseel, Fadwa, Ghazal dan Mariam adalah sejumlah anak Palestina sekaligus teman Dima yang semuanya sudah trauma dengan kehidupan singkat mereka di Gaza. Bahkan sekarang mereka mencoba memahami mengapa yang kelima di grup mereka, Dima yang berusia 11 tahun, meninggal dunia alias pergi untuk selamanya.
Baca Juga: Berpacaran dengan Lee Da In, K-Netz Sebut Selera Wanita Lee Seung Gi Tak Pernah Berubah
Dengan persetujuan dan pengawasan dari spesialis NRC, keempat anak Palestina yang juga teman Dima berbicara untuk menceritakan sosok gadis 11 tahun bernama Dima itu.
"Dima benar-benar dicintai. Dia sopan dan pintar. Kami semua mencintainya," kata Ghazal dan Mariam.
"Dia memiliki peran besar dalam hati kami. Dia sangat pintar. Dia sopan dan hormat." tambah mereka.
"Saat kami bermain bersama. Kami biasa berolahraga bersama. Dan bermain dengan mainan," kata mereka berdua.
"Kami tidak akan melupakan hari-hari yang kami habiskan bersama dan bermain bersama."
"Saya tidak ingin kembali ke sekolah tanpa Dima berada di sana," kata Ghazal.
Artikel Rekomendasi