PR PANGANDARAN - Jumlah kematian akibat Covid-19 yang resmi dlaporkan di India secara luas diyakini sangat sedikit, tetapi menurut analisis New York Times mengklaim jumlah kematian akibat Covid-19 sebenarnya bisa lebih tinggi, diperkirakan lebih dari dari 1 juta orang.
Adapun klaim analisis dari New York Time terkait jumlah kematian akibat Covid-19 di India didasarkan pada batasan tes Covid-19 yang dilakukan pemerintah setempat.
Artinya dimungkinkan banyak orang India yang telah meninggal tanpa pernah menerima tes Covid-19, sehingga kematian mereka kemungkinan tidak akan dimasukkan dalam penghitungan resmi kematian akibat Covid-19.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini, 27 Mei 2021: Andin Penjarakan Elsa yang Buang Reyna ke Panti Asuhan?
Menurut perkiraan paling konservatif The New York Times, jumlah kematian sebenarnya di India mendekati 600.000, atau dua kali lipat jumlah resmi.
Bahkan, skenario "lebih mungkin" memperkirakan jumlah sebenarnya dari kematian menjadi 1,6 juta, dan perkiraan kasus yang lebih buruk menyebutkan jumlah sebenarnya dari korban Covid-19 India sampai pada angka 4,2 juta.
Kemudian, sumber analisis New York Times itu mengatakan telah berkonsultasi dengan lebih dari selusin ahli tentang perkiraan tersebut.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat telah mencatat sekitar 590.000 kematian akibat virus, yang juga diduga kurang dari jumlah tersebut, dalam populasi sekitar 332 juta.
Pada hari Jumat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kematian global sebenarnya dari virus itu bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi dari yang dilaporkan, menempatkan di kisaran 6 juta hingga 10 juta di seluruh dunia.
Artikel Rekomendasi