Network
PR PANGANDARAN – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sudah tak terlihat sejak 6 Mei 2021 hingga menimbulkan kekhawatiran akan kesehatannya.
Kim Jong-un telah melewatkan beberapa acara penting di Korea Utara termasuk untuk berfoto dalam kongres politik di Pyongyang.
Dikutip dari Express, media lokal mengatakan Kim Jong-un terakhir dilihat pada 6 Mei ketika menghadiri sebuah acara militer.
Baca Juga: Ria Ricis Belum Tahu sang Ayah Meninggal Dunia, Oki Setiana Dewi Ungkap Wasiat Almarhum
Pekan lalu, Kim Jong-un juga melewatkan Federasi Umum Serikat Buruh Korea (GFTUK). Hilangnya Kim Jong-un setelah dia memerintahkan seorang pria untuk ditembak oleh regu tembak di depan 500 orang karena menjual musik dan film secara ilegal.
Namun, hilangnya Kim Jong-un kali ini bukan yang pertama. Pada bulan Februari tahun lalu, pemimpin tertinggi Korea Utara itu menghilang selama hampir tiga minggu.
Beberapa bulan kemudian, Kim Jong-un menghilang selama 12 hari dan desas-desus bahwa dia telah meninggal atau sakit parah karena operasi jantung yang gagal mulai muncul.
Baca Juga: Bikin Netizen Geger, Dokter Kandungan Ini Sebut Nissa Sabyan Sudah Jadi Istri Ayus, Benarkah?
Akan tetapi, sebulan kemudian tepatnya di bulan Mei, beredar rekaman yang menunjukkan Kim Jong-un mengunjungi pabrik pupuk yang baru dibuka.
Namun, beredarnya video tersebut tak mampu meredam desas-desus mengenai kesehatan Kim Jong-un itu.
Desas-desus aneh mulai muncul di mana Kim Jong-un menggunakan ‘tubuh ganda’ karena dia telah meninggal.
Beberapa orang mengklaim bahwa orang yang berada dalam video tersebut bukan Kim Jong-un karena hidung, telinga, dan rambutnya tidak sama.
Aktivis hak asasi manusia Jennifer Zeng menjadi yang pertama menunjukkan perbedaan dan membuat cuitan di akun Twitter miliknya ‘Apakah Kim Jong-un yang muncul pada 1 Mei adalah yang asli?’
Mengomentari unggahan tersebut, seorang pengguna Twitter mengatakan jika gigi Kim Jong-un benar-benar berbeda.
Baca Juga: Cekcok Bareng Suami, Seorang Ibu Tega Aniaya Bayi Berusia 15 Hari hingga Memar
Pada bulan Desember, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan negara itu telah mengidentifikasi lebih dari 8.000 kasus dugaan virus Corona.
Dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona, Korea Utara telah menangguhkan hampir semua penerbangan internasional dan lalu lintas kereta api dan jalan lintas batas.
Tahun lalu, Kim Jong-un memperkenalkan aturan kejam yang memungkinkan penjaga menembak siapa pun yang mencoba melintasi perbatasan.***
Artikel Rekomendasi