Yadah juga dikaitkan dengan penculikan empat orang pada tahun 2015, termasuk dua turis Kanada.
Orang-orang Kanada itu dipenggal secara terpisah oleh para penculik Abu Sayyaf mereka, termasuk Mujir Yadah, saudara laki-laki Injam, setelah batas waktu pembayaran uang tebusan lewat, kata seorang perwira militer.
Baca Juga: Pengantin Pria Mabuk, Mempelai Wanita di India Tolak Pernikahan Usai Diajak Berjoget
Militan Abu Sayyaf lainnya yang tewas dalam baku tembak hari Minggu adalah Al Sawadjaan, seorang pembuat bom dan calon pembom bunuh diri, menurut Letnan Kolonel Wilfredo Borgonia, seorang komandan batalyon infanteri tentara.
Pasukan menyita senapan, pistol, bagian bom dan 15 ponsel. Mereka juga menahan istri Yadah dan tiga anak, kata militer dalam sebuah pernyataan, menambahkan anak-anak itu 'diselamatkan'.
Sawadjaan adalah adik dari komandan Abu Sayyaf Mundi Sawadjaan, tersangka utama dalam sejumlah serangan bunuh diri yang mematikan dalam beberapa tahun terakhir di Sulu, sebuah provinsi berpenduduk mayoritas Muslim di mana para militan telah menjadi sasaran serangan militer selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Covid-19 Varian Delta dari India Masuk Indonesia, 28 Warga Kudus Dikabarkan Terinfeksi
Sawadjaans milik faksi Abu Sayyaf yang telah berjanji setia kepada kelompok Negara Islam.
Tahun ini, sedikitnya 18 gerilyawan Abu Sayyaf tewas, 17 ditangkap sementara 86 lainnya telah menyerah di Sulu, kata militer.
AS dan Filipina secara terpisah memasukkan Abu Sayyaf ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris untuk pemboman mematikan, penculikan dengan uang tebusan, dan pemenggalan kepala.
Artikel Rekomendasi