PR PANGANDARAN - Seorang ibu hamil baru-bsru ini dikabarkan melahirkan seorang bayi di jalanan di Kota Quezon.
Ibu bayi tersebut terpaksa melahirkan di jalan setelah dia ditolak oleh satu rumah sakit dan dua klinik karena tak mampu melskukan tes swab.
Bayi ini pun akhirnya terpaksa terlahir di tempat tak semestinya karena sang ibu tidak punya uang tunai untuk membayar tes swab.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 16 Juni 2021 Nino Marah Besar Setelah Foto Skandal Elsa Disebar Ricky!
Sebagaimana PikiranRakyat-Pangandaran.com lansir dari GMA Network pada Rabu, 16 Juni 2021, wanita Filipina ini tak mampu swab tes karena gaji suaminya yang bekerja sebagai porter tak memadai.
"Saya perlu tes swab… yang cepat harganya 4.800 peso. Kami tidak punya uang itu karena suami saya hanya seorang porter," ungkapnya.
Maria Ronessa Serna, anggota satgas Covid-19 Filipina menyebut bahwa ia datangi seseorang yang meminta bantuannya.
"Kami sedang dalam perjalanan pulang ketika kami dihentikan oleh seseorang yang meminta bantuan," ungkapnya.
Saat itu, menurut Maria, kondisi ibu hamil itu tengah genting karena air ketubannya telah pecah.
"Dia akan melahirkan. Ketika dia berdiri, air (ketubannya) sudah pecah dan dia kesulitan bergerak. Dia segera berbaring di atas kendaraan," ujarnya
Wanita hamil itu pun akhirnya terpaksa melahirkan di mobil van TF Dispilina.
Sang ibu pun keluhannya terkait masalah ini. Iaa berharap agar kebijakan tes swab ini dihapus karena menyulitkan orang-orang sepertinya
"Jika ada keadaan darurat, saya berharap mereka dapat menghapus tes swab karena sangat sulit bagi orang-orang seperti kami," ungkapnya.
Baca Juga: Gegara Christiano Ronaldo Geser Botolnya dan Sebut 'Minum Air', Coca-Cola Rugi Total Rp74 Triliun
Bayi tersebut diberi nama Rainer dan diberi julukan Tasky, terinspirasi dari mobil TF Displina yang membantu proses persalinan itu.
Meski senang bisa membantu, Maria khawatir dengan ibu hamil lain yang mungkin melahirkan di jalan karena ini adalah kedua kalinya dia menghadapi situasi seperti itu.
"Ini berbahaya bagi ibu dan anak karena tidak ada peralatan yang memadai untuk melahirkan di jalan atau kendaraan," ungkapnya.
Selain peralatan yang tak layak, tali pusar anak pun bisa terinfeksi jika tidak ditangani dengan baik.
Sebelumnya, seorang ibu hamil melahirkan di luar rumah sakit di Sta. Maria, Bulacan saat ditolak petugas karena tidak ada swab test.
Meski demikian, Rumah Sakit Memorial Rogaciano M. Mercado membantah hal ini, dengan mengatakan bahwa wanita itu sedang dalam perjalanan untuk menjalani tes ketika dia mengalami persalinan mendadak.
Rumah sakit mengatakan kondisi wanita itu segera dilaporkan ke staf yang bertugas dan dia dibawa ke Departemen OB.
Departemen Kesehatan (DOH) menyatakan kekhawatiran atas situasi tersebut karena para ibu mungkin memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya.
Meski demikian, Dinkes menjelaskan, tes RT-PRC itu untuk melindungi ibu hamil, pasien lain, serta personel rumah sakit.
Baca Juga: Ikatan Cinta Rabu 16 Juni 2021: Mama Rosa Bongkar Kebusukan Elsa, Bu Karina Terkejut dan Pingsan
Mereka yang tidak memiliki uang untuk tes swab dapat pergi ke rumah sakit umum.
Direktur III Departemen Kesehatan, Dr. Paz Corrales menyebut bahwa pemerintah justru mrnggatiskan tes swab ini di rumah sakit pemerintah
"Rumah sakit pemerintah tidak meminta pembayaran untuk tes swab dan mereka terbuka untuk mereka yang perlu melahirkan," ungkapnya.
Baca Juga: Dicap Pelakor karena Aa Gym Ceraikan Teh Ninih, Teh Rini Ungkap Kesedihan Jadi Istri Muda
Menteri Kesehatan Francisco Duque III sebelumnya mengatakan kepada rumah sakit untuk tidak menolak wanita hamil.
Departemen kesehatan Filipina ini mengatakan akan menyelidiki kasus seperti itu.***
Artikel Rekomendasi