Menkes Inggris Panen Kecaman Ilmuwan Usai Ingin Cabut Pembatasan Covid-19: Menakutkan...

- 5 Juli 2021, 13:30 WIB
Menkes Inggris, Sajid Javid panen kecaman Ilmuwan usai ingin mencabut pembatasan Covid-19, bahwa sangat menakutkan karena hal ini.
Menkes Inggris, Sajid Javid panen kecaman Ilmuwan usai ingin mencabut pembatasan Covid-19, bahwa sangat menakutkan karena hal ini. /Instagram/@sajidjavidmp

PR PANGANDARAN - Keinginan Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid untuk mencabut aturan semua pembatasan Covid-19 pada 19 Juli 2021 mendatang kini mendapat kecaman dari berbagai ilmuwan terkemuka, apalagi setelah dia membandingkan pandemi dengan flu biasa.

Profesor Steve Reicher, ilmuwan pertama dari Universitas St Andres yang menentang Sajid Javid dengan melancarkan serangan pedas bahwa menakutkan bagi Inggris memiliki Menteri Kesehatan yang berpikir Covid-19 seperti flu hingga orang Inggris seperti dipaksa belajar hidup dengan Covid-19 setelah Javid mencabut aturan pembatasan tersebut.

Bahkan, kecaman dari ilmuwan bernama Prof Reicher itu muncul bertepatan saat Inggris mencabut aturan pakai masker dan jarak satu meter sebagai bagian dari 'Hari Kebebasan' pada 19 Juli 2021 nanti.

Baca Juga: Lowongan CPNS Terbaru Juli 2021: BPOM Buka 387 Formasi untuk Berbagai Jurusan

"Ini adalah menakutkan untuk memiliki Menteri Kesehatan 'yang masih berpikir Covid-19 adalah flu, yang tidak peduli pada tingkat infeksi dan ingin membuang semua perlindungan sementara hanya setengah dari kita yang divaksinasi," cuit Prof Reicher dalam akun Twitter pribadinya

"Di atas segalanya, menakutkan memiliki Menteri Kesehatan' yang ingin menjadikan semua perlindungan sebagai pilihan pribadi ketika pesan utama pandemi adalah 'ini bukan hal 'saya', ini hal 'kita'," jelas Prof Reicher.

Selain Profesor Reicher, Profesor Robert West dari Departemen Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat University College London juga menyebut penghapusan pembatasan Covid dalam waktu dua minggu adalah ide "gila".

Baca Juga: PHE Sebut Dua Dosis AstraZeneca Beri Perlindungan untuk Usia di Atas 65 Tahun, Ini Penjelasannya

"Ini seperti memiliki pemerintah yang berpikir keselamatan jalan harus sepenuhnya menjadi 'tanggung jawab individu': tidak ada lampu lalu lintas, tidak ada kode jalan raya, tidak ada undang-undang tentang mengemudi di sebelah kiri, tidak ada penghalang tabrakan, ... Benar-benar gila."

Namun begitu, Sajid David membela diri bahwa penghapusan pembatasan akhir bulan ini adalah karena adanya peningkatan masalah kesehatan mental dan kekerasan dalam rumah tangga.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x