PR PANGANDARAN - Makin bertambahnya kasus Covid-19 membuat pasien susah bernafas sehingga diperlukan alat bantu pernafasan. Serta penanganan khusus penting untuk dilakukan jika pasokan oksigen menipis.
Bagian fatal dari bertambahnya kasus Covid-19, juga berbanding lurus dengan bertambahnya pasien Covid-19 yang kesulitan bernafas saat kekurangan oksigen, sehingga penting sekali menangani pasien dengan teknik proning sehingga meningkatkan pasokan oksigen yang mengalir untuk pasien tersebut.
Adapun teknik proning yang meningkatkan pasokan oksigen ternyata sangat dianjurkan dalam penanganan pasien Covid-19 yang tengah kritis, atau sedang melakukan karantina mandiri atau pengobatan Covid-19.
Baca Juga: Raffi Ahmad Tinggal di Lebak Bulus Usai Diusir Nagita Slavina dari Andara, Mama Amy Langsung Protes
Dilansir dari Indian Express pada Senin, 5 Juli 2021, saat gelombang kedua Covid-19 melanda, dokter mulai menganjurkan latihan teknik proning untuk meningkatkan pasokan oksigen pada pasien positif Covid-19.
Pentingnya proning dalam menyelamatkan nyawa saat kekurangan oksigen, berikut tentang proning, manfaatnya, hingga bagaimana hal tersebut dapat menyelamatkan pasien Covid-19, diantaranya:
1. Pengertian Proning
Proning adalah posisi yang disetujui secara medis, di mana posisi pasien dibuat berbaring tengkurap untuk meningkatkan kadar oksigen pada pasien Covid- yang kekurangan oksigen.
Baca Juga: Harga Ivermectin Melonjak Tinggi, Menkes Budi Gunadi: Kita Sudah Atur Harga Eceran Tertingginya
2. Manfaat Proning
Posisi proning memiliki manfaat langsung, seperti pada kasus pasien positif Covid lanjut dari Gorakhpur, ia mengalami peningkatan kadar oksigen dari 75 menjadi 94 setelah tidur dalam posisi tengkurap.
Menurut laporan berita yang diterbitkan dalam harian berbahasa Inggris, bahwa teknik proning kini sedang disarankan untuk pasien Covid di rumah sakit, sehingga mereka mungkin tidak memerlukan dukungan oksigen tambahan.
3. Posisi Proning
Posisi proning yakni saat telungkup pasien dibaringkan dengan memakai bantal. Selain itu, pasien juga bisa berbaring di sisi kanan (lateral kanan), sisi kiri (kiri lateral) dan bisa juga duduk dengan sudut 60-90 derajat saat 'posisi fowler'.
Medis menyarankan bahwa posisi proning dengan tengkurap minimal setengah jam dan maksimal dua jam.
“Ini membantu meningkatkan ventilasi ke paru-paru dan karenanya kadar oksigen mulai membaik,” kata Dr Surendra Gupta, seorang dokter yang berbasis di Ludhiana, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Indian Express pada Senin, 5 Juli 2021.
4. Cara Meningkatkan Kadar Oksigen
Apabila saturasi oksigen (SpO2) turun di bawah 94, maka proning tepat waktu akan mempertahankan ventilasi yang baik dapat menyelamatkan nyawa pasien.
Menurut Dr Gupta mengatakan bahwa proning dapat meningkatkan ventilasi ke paru-paru, dan menjaga unit alveoli (struktur berbentuk balon kecil yang merupakan lorong terkecil dalam sistem pernapasan) terbuka, sehingga dapat bernafas dengan mudah.
Baca Juga: Minggat dari Andara, Raffi Ahmad Datangi Rumah Denny Cagur Untuk Menginap dan Pinjam Mobil
5. Alat yang dibutuhkan Saat Proning
Saat melakukan teknik proning siapkan 4-5 buah bantal. Satu bantal letakan di bagian bawah leher, 1-2 bantal di letakan di bagian bawah dada melalui paha atas, dan 2 bantal lainnya diletakan di bawah tulang kering.
Dalam melakukan proning pasien harus tengkurap, sisi kanan, dan kiri secara bergantian. Namun, medis menyebutkan bahwa posisi tengkurap 30 menit untuk hasil terbaik.
Posisi proning juga harus dihindari bagi ibu hamil, ataupun pasien yang memiliki penyakit jantung berat. Selain itu, dilarang melakukan proning selama satu jam setelah selesai makan.***
Artikel Rekomendasi