Menurut Aljazeera, salah satu kelompok independen di Indonesia mengumpulkan dan menyusun data terkait Covid-19 di tanah air.
Salah satu pendiri kelompok itu adalah Ahmad Arif.
Baca Juga: Seolah Bongkar 'Aib' Lesti Kejora, Rizky Billar: Dia Polos-polos Gitu Justru Lebih Nusuk
Ahmad Arif mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan jumlah korban tewas yang sebenarnya adalah tiga hingga lima kali lipat dari angka pemerintah.
“Sebagian besar dari mereka yang meninggal dalam isolasi mengalami kesulitan mengakses rumah sakit,” ujarnya.
“Kondisi mereka memburuk, mereka mencoba ke rumah sakit tetapi mereka penuh, sehingga mereka meninggal di rumah, ”katanya.
Baca Juga: Takut Terjadi Sesuatu saat Aurel Hermansyah Hamil karena Hal Ini, Atta Halilintar: Nggak Boleh Loh!
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi layanan kesehatan di Indonesia masih belum memadai.
“Kami melihat bahwa kematian orang-orang dalam isolasi diri merupakan indikator runtuhnya layanan kesehatan kami,” ujarnya.
Tanda-tanda krisis kesehatan pun terjadi bahkan di provinsi terpencil di indonesia.
Artikel Rekomendasi