WHO Peringatkan Dampak Pandemi Covid-19 'Jangka Panjang' pada Kesehatan Mental

- 23 Juli 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi covid-19. WHO ingatkan dampak jangka panjang dari Covid-19 terhadap kesehatan mental.
Ilustrasi covid-19. WHO ingatkan dampak jangka panjang dari Covid-19 terhadap kesehatan mental. /WiR_Pixs Pixabay/

PR PANGANDARAN - WHO pada Kamis, 22 Juli 2021 mengatakan dampak kesehatan mental dari pandemi Covid-19 ini akan menjadi 'jangka panjang dan luas'.

Para ahli dan pemimpin pun menyerukan tindakan terhadap kesehatan mental, seperti kecemasan dan stres terkait pandemi Covid-19.

"Semua orang terpengaruh dalam satu atau lain cara," kata WHO dalam sebuah pernyataan pada awal pertemuan dua hari di Athena dengan menteri kesehatan dari puluhan negara.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Shihab (HRS) Lumpuh Total hingga Polri Lakukan Sesuatu, Berikut Faktanya

Dikatakan "kecemasan seputar penularan virus, dampak psikologis dari penguncian dan isolasi diri" telah berkontribusi pada krisis kesehatan mental, bersama dengan tekanan yang terkait dengan pengangguran, kekhawatiran keuangan, dan keterasingan sosial.

"Dampak kesehatan mental dari pandemi ini akan berjangka panjang dan berjangkauan luas," tambah pernyataan itu, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari AFP.

Direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengatakan kesehatan mental harus dianggap sebagai "hak asasi manusia yang mendasar", menekankan bagaimana virus itu telah menghancurkan kehidupan.

Baca Juga: Nasib Shio Tikus, Shio Kerbau, dan Shio Macan 23 Juli 2021: Jangan Mau Diinjak, Segera Lakukan Ini!

"Pandemi telah mengguncang dunia. Lebih dari empat juta nyawa hilang secara global, mata pencaharian hancur, keluarga dan komunitas terpisah, bisnis bangkrut, dan orang kehilangan kesempatan," katanya dalam konferensi tersebut.

WHO menyerukan penguatan layanan kesehatan mental secara umum dan peningkatan akses ke perawatan melalui teknologi.

Ini juga mendesak layanan dukungan psikologis yang lebih baik di sekolah, universitas, tempat kerja dan untuk orang-orang di garis depan perang melawan Covid-19.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Hari Ini 23 Juli 2021: Tak Ingin Reyna Diambil Nino, Al dan Andin Bohong Lagi

Para menteri mendengar dari seorang wanita Yunani berusia 38 tahun bernama Katerina yang memberi tahu mereka bagaimana dia telah menerima perawatan untuk gangguan kejiwaan sejak 2002 dan telah mengatasi dengan baik sampai pandemi melanda.

Dia tidak lagi dapat menghadiri kelompok pendukung secara langsung dan tidak dapat melihat ayahnya, memaksanya untuk meningkatkan perawatannya.

"Tekanan isolasi sosial menyebabkan peningkatan kecemasan," katanya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah