Dulu Dipuji, Thailand Dihantam Krisis Covid-19 Parah hingga Rawat Pasien di Parkiran Rumah Sakit

- 27 Juli 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY/PIRO4D/

Lainnya tewas di jalan-jalan Bangkok, termasuk satu orang yang tubuhnya ditinggalkan di trotoar selama berjam-jam minggu lalu, memicu kemarahan publik.

“Pemerintah masih berjalan di belakang Covid,” kata Ekapob Laungprasert, yang menjalankan kelompok sukarelawan, Sai Mai Tongrot (Sai ​​Mai Harus Bertahan), yang membantu orang yang memiliki virus.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 27 Juli 2021: Kabur dengan Ricky, Elsa Tak Mau Diseret Lagi ke Penjara

“Mereka mengambil tindakan setelah masalah terjadi. Mereka perlu mengubah strategi mereka dan berpikir lebih jauh ke depan. Mereka perlu mencari vaksin berkualitas dan dengan cepat memberikannya kepada semua orang.

“Orang Thailand berjuang untuk mendapatkan vaksin sementara negara lain melakukan undian untuk mendorong orang mendapatkan vaksin," katanya.

Pemerintah telah dikritik karena tidak memberlakukan penguncian beberapa bulan yang lalu, ketika jumlah kasus lebih rendah.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Dunia Akan Menghadapi Varian Lain yang Lebih Menular

Berbagai pembatasan telah diperkenalkan secara bertahap, dengan langkah-langkah yang lebih ketat, termasuk jam malam pukul 21:00, yang diberlakukan pada 12 Juli di seluruh area berisiko tinggi seperti Bangkok.

Prof Anucha Apisarnthanarak, kepala divisi penyakit menular di Universitas Thammasat, mengatakan tidak jelas kapan kasus harian akan mulai turun. Pada hari Selasa, 14.150 kasus dan 118 kematian diumumkan.

Jumlah kasus sebenarnya sulit untuk dinilai karena banyak pasien, yang tidak dapat mengakses pengujian, terpaksa tinggal di rumah, kata Anucha.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x