Oxford Klaim Pfizer Miliki Efektivitas Menurun daripada Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasannya

- 21 Agustus 2021, 22:10 WIB
Sebuah studi baru Oxford klaim Pfizer memiliki efektivitas yang menurun dari pada vaksin Covid-19 AstraZeneca, ini penjelasannya.
Sebuah studi baru Oxford klaim Pfizer memiliki efektivitas yang menurun dari pada vaksin Covid-19 AstraZeneca, ini penjelasannya. /Pixabay/torstensimon

PR PANGANDARAN - Sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti Universitas Oxford melaporkan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech terhadap Covid-19 menurun lebih cepat daripada vaksin AstraZeneca.

"Dua dosis Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas awal yang lebih besar terhadap infeksi Covid-19 baru, tetapi ini menurun lebih cepat dibandingkan dengan dua dosis Oxford-AstraZeneca," kata para peneliti di Universitas Oxford.

Adapun studi baru dari para peneliti Oxford yang belum peer review ini didasarkan pada hasil survei Kantor Statistik Nasional Inggris yang melakukan tes PCR dari Desember tahun lalu hingga bulan ini pada rumah tangga yang dipilih secara acak.

Baca Juga: Ikatan Cinta Episode 22 Agustus 2021: Al dan Andin Tak Berkutik Melihat Reyna Dibawa Nino

Lebih lanjut, studi baru itu menemukan bahwa dinamika kekebalan setelah dosis kedua berbeda secara signifikan antara Pfizer dan AstraZeneca, menurut Departemen Kedokteran Universitas Nuffield.

Pfizer dilaporkan memiliki keefektifan awal yang lebih besar, tetapi melihat penurunan perlindungan yang lebih cepat terhadap beban virus yang tinggi dan infeksi simtomatik, ketika melihat periode beberapa bulan setelah vaksinasi penuh, meskipun tingkat tetap rendah untuk kedua tusukan.

"Hasil menunjukkan bahwa setelah empat hingga lima bulan, efektivitas kedua vaksin ini akan serupa," tambah para ilmuwan, sambil menekankan bahwa efek jangka panjang perlu dipelajari.

Baca Juga: Biden Peringatkan Taliban: Jika Serang Pasukan AS yang Evakuasi di Afghanistan, akan Diberi Tanggapan Kuat!

Namun begitu, temuan penelitian ini muncul saat Israel memberikan suntikan booster, setelah memberikan 58 persen populasi dua suntikan Pfizer jab.

Bahkan, AS juga akan menawarkan vaksin booster untuk meningkatkan tingkat antibodi menyusul kekhawatiran atas penurunan efektivitas vaksin Pfizer dan Moderna.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x