PM Australia Sebut Lockdown Bukan 'Cara Hidup', Dukung Pembatasan Ketat Covid-19 Dilonggarkan

- 23 Agustus 2021, 12:20 WIB
Ilustrasi Covid-19. Berikut data terbaru Kecamatan tertinggi Covid-19 di Kota Bandung pada hari ini Minggu, 22 Agustus 2021, Coblong penyumbang kasus terbanyak.
Ilustrasi Covid-19. Berikut data terbaru Kecamatan tertinggi Covid-19 di Kota Bandung pada hari ini Minggu, 22 Agustus 2021, Coblong penyumbang kasus terbanyak. /Pixabay/PIRO4D

PR PANGANDARAN - Perdana Menteri atau PM Australia Scott Morrison mengatakan pada Senin, 23 Agustus 2021 bahwa pembatasan ketat Covid-19 harus dilonggarkan, begitu tingkat vaksinasi meningkat.

Terlebih, saat ini separuh warga Australia telah menjalani lockdown Covid-19 berminggu-minggu untuk mengekang Covid-19 varian Delta hingga akhir September mendatang.

"(Lockdown) tidak dapat berlangsung selamanya. Ini bukan cara hidup yang berkelanjutan di negara ini," kata PM Australia Morrison dalam konferensi media yang disiarkan televisi di Canberra, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Sandiaga Uno Pamer Domba Garut dan Keistimewaannya, Singgung Soal Lapangan Kerja

"Karena kalau tidak 70 persen dan 80 persen, lalu kapan? Lalu kapan? Kita harus melakukan langkah itu dan kita harus mempersiapkan langkah itu dan kita harus mempersiapkan negara untuk melakukan langkah itu," ungkapnya.

Pemerintah federal bulan lalu meluncurkan rencana empat tahap untuk melonggarkan pembatasan begitu 70 persen dari 25 juta orangnya yang berusia di atas 16 tahun divaksinasi, dengan lockdown ketat 'tidak mungkin' diperlukan.

Ketika cakupan vaksinasi mencapai 80 persen, hanya "penguncian yang sangat ditargetkan" yang diperlukan dan warga Australia yang divaksinasi akan bebas melakukan perjalanan antarnegara bagian.

Baca Juga: Korea Utara Mengembangkan Alat PCR Sendiri untuk Menguji Covid-19

Namun, negara bagian Australia Barat dan Queensland telah menyampaikan kekhawatiran bahwa rencana tersebut telah disepakati sebelum wabah besar di New South Wales (NSW), di mana kasus harian telah mencapai 800 selama tiga hari terakhir.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x