136 Siswa Sekolah Islam di Nigeria Diculik, 6 Meninggal Karena Sakit, Ini Kronologinya

- 24 Agustus 2021, 11:30 WIB
136 siswa diculik di salah satu sekolah Islam di Nigeria .
136 siswa diculik di salah satu sekolah Islam di Nigeria . /pixabay/meelimello

PR PANGANDARAN – Sebanyak 6 dari 136 siswa yang diculik di salah satu sekolah Islam di Nigeria meninggal dunia.

Lebih lanjut, diketahui bahwa 6 dari 136 siswa yang diculik di Nigeria itu meninggal karena sakit.

Penculikan anak semacam ini diketahui memang menjadi permasalahan serius yang terjadi di Nigeria.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 24 Agustus 2021: Aldebaran dan Andin Tak Bisa Menolak Permintaan Nino, Apakah Itu?

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, diketahui penculik meminta tebusan untuk membebaskan murid-murid itu.

Para penculik menuntut uang tebusan untuk membebaskan para siswa yang diculik pada Mei.

Sebelumnya diketahui bahwa sekelompok geng motor menyerang sebuah sekolah di kota Tegina.

Baca Juga: Tiongkok Laporkan Nol Kasus Covid-19 Lokal Bergejala untuk Pertama Kali Sejak Juli 2021

Geng kriminal yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah disalahkan atas serangkaian serangan terhadap sekolah asrama di Nigeria utara.

Diketahui lebih dari 1.000 siswa telah diculik sejak Desember di Nigeria.

Kepala sekolah, Abubakar Garba Alhasan, mengatakan para penculik telah menelepon dan mengatakan anak-anak itu meninggal karena sakit.

Baca Juga: Cara Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Syarat Masuk Mal hingga Tempat Olahraga

Lebih lanjut, penculik itu juga mendesak agar tuntutan tebusan dipenuhi.

Abubakar Adam, yang tujuh anaknya ditahan oleh geng itu, mengatakan para penculik menelepon kepala sekolah untuk meminta uang tebusan.

Penculik pada hari Minggu membebaskan 15 siswa lagi yang diambil bulan lalu dari sebuah sekolah Baptis di barat laut Nigeria.

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Agustus 2021: Aldebaran dan Nino Berkelahi Soal Tes DNA Reyna, Papa Chandra Lakukan Ini

Para siswa dibebaskan setelah orang tua membayar uang tebusan yang tidak diungkapkan.

Presiden Muhammadu Buhari pada bulan Februari meminta pemerintah negara bagian untuk berhenti membayar para penculik.

Sementara Gubernur Kaduna Nasir El-Rufai secara terbuka menolak untuk membayar para penculik.

Orang tua dan masyarakat yang putus asa seringkali mengumpulkan dan membayar sendiri uang tebusan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah