PR PANGANDARAN – Sebanyak 6 dari 136 siswa yang diculik di salah satu sekolah Islam di Nigeria meninggal dunia.
Lebih lanjut, diketahui bahwa 6 dari 136 siswa yang diculik di Nigeria itu meninggal karena sakit.
Penculikan anak semacam ini diketahui memang menjadi permasalahan serius yang terjadi di Nigeria.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters, diketahui penculik meminta tebusan untuk membebaskan murid-murid itu.
Para penculik menuntut uang tebusan untuk membebaskan para siswa yang diculik pada Mei.
Sebelumnya diketahui bahwa sekelompok geng motor menyerang sebuah sekolah di kota Tegina.
Baca Juga: Tiongkok Laporkan Nol Kasus Covid-19 Lokal Bergejala untuk Pertama Kali Sejak Juli 2021
Geng kriminal yang melakukan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan telah disalahkan atas serangkaian serangan terhadap sekolah asrama di Nigeria utara.
Diketahui lebih dari 1.000 siswa telah diculik sejak Desember di Nigeria.
Kepala sekolah, Abubakar Garba Alhasan, mengatakan para penculik telah menelepon dan mengatakan anak-anak itu meninggal karena sakit.
Baca Juga: Cara Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Syarat Masuk Mal hingga Tempat Olahraga
Lebih lanjut, penculik itu juga mendesak agar tuntutan tebusan dipenuhi.
Abubakar Adam, yang tujuh anaknya ditahan oleh geng itu, mengatakan para penculik menelepon kepala sekolah untuk meminta uang tebusan.
Penculik pada hari Minggu membebaskan 15 siswa lagi yang diambil bulan lalu dari sebuah sekolah Baptis di barat laut Nigeria.
Para siswa dibebaskan setelah orang tua membayar uang tebusan yang tidak diungkapkan.
Presiden Muhammadu Buhari pada bulan Februari meminta pemerintah negara bagian untuk berhenti membayar para penculik.
Sementara Gubernur Kaduna Nasir El-Rufai secara terbuka menolak untuk membayar para penculik.
Orang tua dan masyarakat yang putus asa seringkali mengumpulkan dan membayar sendiri uang tebusan.***
Artikel Rekomendasi