Kamala Harris: AS akan Berdiri dengan Sekutu dan Mitra Hadapi 'Ancaman' Tiongkok

- 24 Agustus 2021, 14:10 WIB
Wakil Presiden AS Kamala Harris
Wakil Presiden AS Kamala Harris /Reuters/

PR PANGANDARAN - Amerika Serikat (AS) akan mendukung sekutu dan mitra AS dalam menghadapi 'ancaman' Tiongkok, kata Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Selasam 24 Agustus 2021.

Kamala Harris mengatakan, AS akan berdiri bersama sekutu dan mitra karena Tiongkok terus 'memaksa' dan 'mengintimidasi' sebagai bagian dari klaimnya atas Laut China Selatan (LCS)

"Visi kami mencakup kebebasan navigasi, yang sangat penting bagi kita semua. Mata pencaharian jutaan orang bergantung pada miliaran dolar dalam perdagangan yang mengalir melalui jalur laut ini setiap hari," kata Kamala Harris dalam pidato kebijakan yang disampaikan di Singapore's Gardens oleh Teluk.

Baca Juga: Peringatan Green Peace ke-50 di Korea Selatan, 4 Seleb Korea Ini Ikut Pemotretan Sukarela, Ada Lee Kwang Soo!

"Namun, di Laut Cina Selatan, kita tahu bahwa Beijing terus memaksa, mengintimidasi, dan membuat klaim atas sebagian besar Laut Cina Selatan," ungkapnya.

Harris mengatakan "klaim melanggar hukum" ini ditolak pada tahun 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen, menunjuk pada putusannya tentang proses arbitrase oleh Filipina terhadap Tiongkok atas dugaan pelanggaran oleh Beijing di Laut China Selatan.

"Tindakan Beijing terus merusak tatanan berbasis aturan dan mengancam kedaulatan negara. Amerika Serikat berdiri bersama sekutu dan mitra kami dalam menghadapi ancaman ini," katanya.

Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Cut Meyriska Kenang Kepergian dengan Unggah Foto Masa Kecil

Harris sedang dalam perjalanan resmi pertamanya ke Asia. Dia tiba di Singapura pada Minggu dan akan berangkat ke Vietnam pada hari Selasa untuk perjalanan kedua dari perjalanannya.

Vietnam, yang telah menjadi lawan vokal klaim teritorial Tiongkok di Laut China Selatan, telah muncul sebagai mitra kunci AS.

Harris menekankan dalam pidatonya bahwa Washington tidak berusaha membuat negara-negara memilih pihak.

Baca Juga: Kisah Warga Inggris yang Tetap Terinfeksi Covid-19 Meski Sudah Vaksin Lengkap: Kami Diisolasi

"Keterlibatan kami di Asia Tenggara dan Indo-Pasifik tidak melawan satu negara, juga tidak dirancang untuk membuat siapa pun memilih antar negara.

"Sebaliknya, keterlibatan kami adalah tentang memajukan visi optimis yang kami miliki untuk partisipasi dan kemitraan kami di kawasan ini dan visi ekonomi kami adalah bagian penting dari itu," katanya.

Harris akan menolak klaim Tiongkok di Laut China Selatan selama perjalanan ke Asia.

Baca Juga: 5 Risiko Berbahaya Orang Perfeksionis, Salah Satunya Gangguan Bipolar

Dalam pidatonya, Harris juga menyinggung Myanmar, yang ia sebut sebagai Burma. Negara itu berada di bawah kekuasaan militer sejak Februari menyusul kudeta.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa kami akan terus memimpin dengan nilai-nilai kami. Dan itu berarti menghormati hak asasi manusia di dalam dan luar negeri.

"Amerika Serikat tetap sangat khawatir dengan kudeta militer di Burma. Kami mengutuk kampanye penindasan dengan kekerasan, dan kami berkomitmen untuk mendukung orang-orang di sana saat mereka bekerja untuk mengembalikan negara mereka ke jalan demokrasi," ungkapnya.

Baca Juga: Running Man Episode 567, Song Ji Hyo Panggil Jong Kook Pacar, So Min Lakukan Hal yang Sama Pada Yang Se Chan

Harris mendesak negara-negara di seluruh Indo-Pasifik untuk bergabung dengan AS dalam upaya ini, dengan mengatakan bahwa dia berharap kawasan itu akan melihat kembali saat ini bertahun-tahun dari sekarang dan menyadari bahwa mereka bergabung bersama untuk "meningkatkan kehidupan semua orang".

"Saya berharap kami dapat menunjukkan kemitraan kami antara Amerika Serikat dan Singapura, antara Amerika Serikat dan Asia Tenggara, dan di seluruh Indo-Pasifik, sebagai kemitraan yang memungkinkan visi bersama tentang masa depan ini," katanya.

Dia mengatakan AS juga akan bekerja secara multilateral melalui lembaga-lembaga lama seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Tenggara (ASEAN), "yang tetap menjadi pusat arsitektur kawasan ini".

Baca Juga: Lirik Lagu Trigger - VERIVERY Disertai dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Harris mengatakan sebagian besar sejarah abad ke-21 akan ditulis di Indo-Pasifik, dan bahwa AS akan mengejar Indo-Pasifik yang "bebas dan terbuka" yang mempromosikan kepentingan AS serta kepentingan mitra dan sekutunya.

"Kemitraan kami akan didasarkan pada keterusterangan, keterbukaan, inklusivitas, kepentingan bersama, dan saling menguntungkan," tambahnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: CNA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah