Prancis Minta PBB Ciptakan 'Zona Aman' Kemanusiaan di Afghanistan, Terutama Hak-Hak Perempuan

- 30 Agustus 2021, 15:40 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron minta PBB menciptakan zona aman kemanusiaan di Afghanistan, terutama hak-hak perempuan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron minta PBB menciptakan zona aman kemanusiaan di Afghanistan, terutama hak-hak perempuan. /Reuters/Jean Bizimana

PR PANGANDARAN – Jelang tenggat waktu yang ditentukan berakhir, sekutu Barat yang membantu pengangkutan udara sebagian besar telah mengakhiri penerbangan evakuasi mereka.

Beberapa menyuarakan keputusasaan karena tidak bisa menerbangkan semua orang yang berisiko.

Kepala angkatan bersenjata Inggris, Jenderal Sir Nick Carter merasakan kepiluan bagi orang yang belum bisa keluar.

"Memilukan ketika faktanya kami belum dapat membawa semua orang keluar dari Afghanistan,” kata Sir Nock Carter dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Times Of Israel.

Baca Juga: Prediksi Ikatan Cinta 30 Agustus 2021 Nino Setujui Syarat dari Al tentang Reyna

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan 2.900 orang dievakuasi dalam periode 24 jam antara Sabtu dan Minggu, penurunan drastis dari awal pekan ini.

“Prancis dan Inggris pada hari Senin akan mendesak PBB untuk bekerja demi terciptanya “zona aman” di Kabul untuk melindungi operasi kemanusiaan,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Tetapi Macron mengatakan diskusi dengan Taliban tentang evakuasi tidak menunjukkan Prancis mengakui kelompok garis keras itu sebagai penguasa baru Afghanistan.

“Taliban adalah yang memegang kendali, kita harus melakukan diskusi ini dari sudut pandang praktis. Ini tidak berarti akan ada pengakuan," kata Macron kepada televisi TF1 selama kunjungan ke Irak.

Baca Juga: Poster Film Spencer Rilis, Biopik Putri Diana yang Tampilkan Akhir Pernikahannya dengan Pangeran Charles

Ia bersikeras bahwa Taliban harus memenuhi "syarat" dalam masalah kemanusiaan, terutama hak-hak perempuan.

Dan pada Minggu, sekitar 100 negara mengumumkan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka akan terus memproses dokumen bagi warga Afghanistan.

Dan warga negara asing untuk meninggalkan negara itu bahkan setelah batas waktu penarikan AS pada Selasa.

"Kami telah menerima jaminan dari Taliban bahwa semua orang dengan dokumentasi perjalanan yang tepat akan diizinkan untuk melanjutkan dengan cara yang aman dan tertib," kata pernyataan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga: 80 Persen Warganya Sudah Divaksin, Menkes Singapura: Ambil Langkah Maju

Juga pada Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia dan menteri luar negeri dari Prancis, Jerman, Inggris, Turki, NATO dan "mitra kunci" lainnya akan bertemu secara virtual untuk membahas "pendekatan selaras" di Afghanistan ke depan.

PBB mengatakan sedang bersiap untuk "skenario terburuk" hingga setengah juta lebih banyak pengungsi dari Afghanistan pada akhir 2021.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x