Ilmuwan Inggris: Tak Ada Urgensi Suntikan Booster Vaksin Covid-19 untuk Orang Dewasa Sehat

- 3 September 2021, 12:10 WIB
Ilustrasi suntikan booster vaksin Covid-19.
Ilustrasi suntikan booster vaksin Covid-19. /Pixabay.com/WiR_Pixs

Jumlah kasus yang tinggi meningkatkan risiko pada orang yang tidak divaksinasi atau rentan, dan dapat menyebabkan munculnya varian baru.

Baca Juga: Pengakuan MS soal Dugaan Perundungan hingga Kasus Pelecehan di KPI Pusat

Banyak negara kaya dengan cakupan vaksin yang kuat telah mengumumkan peluncuran rutin suntikan ketiga di tengah kekhawatiran tentang berkurangnya kekebalan.

Data awal menunjukkan bahwa orang mengalami penurunan tingkat antibodi berminggu-minggu dan berbulan-bulan setelah mendapatkan suntikan, tetapi sejauh ini penurunan tersebut tampaknya tidak mengurangi perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian.

Secara umum, ada sedikit konsensus ilmiah tentang tingkat antibodi dan alat lain dalam persenjataan sistem kekebalan yang memberikan kekebalan protektif.

Namun, booster mungkin bekerja untuk mencegah lebih banyak infeksi dan penularan, saran Helen Petousis-Harris, ahli vaksin dari University of Auckland.

Baca Juga: Lirik Lagu Talk and Talk - Fromis 9 dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Data Inggris menunjukkan seseorang yang divaksinasi ganda memiliki kemungkinan setengah terinfeksi dibandingkan dengan seseorang yang tidak divaksinasi, dan meskipun orang yang divaksinasi ganda jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit parah, mereka masih dapat menginfeksi orang lain.

“Suntikan penguat bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah, yang mungkin tidak memberikan respons yang baik terhadap dua pukulan pertama, adalah cara untuk menjaga keamanan yang paling rentan,” kata kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Hans Kluge, awal pekan ini.

Namun, banyak ilmuwan juga menggarisbawahi bahwa negara-negara kaya tidak boleh menimbun pasokan vaksin untuk suntikan ketiga sementara beberapa negara miskin bahkan belum mampu memberikan suntikan pertama kepada yang paling rentan.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah