Network
PR PANGANDARAN - Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci mengatakan pada Minggu 5 September 2021 bahwa para pejabat kemungkinan akan segera mendapatkan izin peraturan untuk memberikan suntikan penguat vaksin Covid 19.
Vaksin booster itu adalah yang dibuat oleh Pfizer meskipun penguat Moderna bisa memakan waktu lebih lama.
Ditanya di CBS Face the Nation tentang tujuan Presiden Joe Biden untuk memberikan suntikan booster mulai 20 September, Anthony Fauci mengatakan bahwa ‘dalam beberapa hal’, itu tetap menjadi rencana.
Baca Juga: 4 Komika Kecam Glorifikasi terhadap Saipul Jamil, dari Ernest Prakasa hingga Arie Kriting
Namun, dia mengatakan bahwa sementara Pfizer-BioNTech telah menyerahkan data yang diperlukan tentang suntikan booster ke Food and Drug Administration (FDA), sedangkan Moderna belum menyelesaikan prosesnya.
Anthony Fauci berharap untuk memberikan kedua vaksin ketika dosis booster diluncurkan, tetapi jika Moderna tidak menyelesaikan proses sebelum 20 September 2021, maka booster Moderna akan diberikan kemudian.
Moderna dan FDA tidak segera membalas email untuk mendapat komentar. Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu 1 September 2021, Moderna mengatakan telah memulai penyerahan data booster ke FDA.
Baca Juga: Soal Tragedi Jatuhnya MH17, Keluarga Korban Tuduh Rusia Berbohong
Apakah memberikan booster telah muncul sebagai masalah darurat sebagaimana Covid 19 terus membunuh orang yang tidak divaksinasi di seluruh dunia?
Bulan lalu pemerintahan Joe Biden mengumumkan akan mulai menawarkan booster kepada orang Amerika pada 20 September 2021, mengambil alih proses yang biasanya diputuskan oleh FDA dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengenai masalah seperti itu.
Para ilmuwan FDA saat ini dan mantan anggota panel penasihat CDC sudah memberi tahu Reuters.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok 7 September 2021: Aquarius Tak Boleh Bantu Orang, Aries Akan Kecewa
Para ilmuwan masih memperdebatkan berapa banyak penguat kekebalan tambahan yang diberikan dan apakah semua orang Amerika harus mendapatkan suntikan lagi, bukan hanya mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit parah.
Berbicara pada hari Minggu 4 September 2021, Anthony Fauci menekankan bahwa kedua booster dianggap aman, tetapi FDA dan pejabat lainnya akan mempelajari data untuk memastikan.
"Ketika Anda berurusan dengan mengizinkan publik Amerika menerima intervensi, Anda ingin memastikan bahwa Anda benar-benar yakin," katanya sebagaimana dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs channelnewsasia.com.***
Artikel Rekomendasi