Namun, ada pula yang bersikeras bahwa ia memiliki cukup sampel untuk menilai.
"Ini benar, influenza beredar pada tingkat yang sangat rendah, tetapi kami memiliki sampel tentang apa yang beredar yang telah diajukan melalui sistem pengawasan dan respon influenza global (GISR)," kata juru bicara WHO.
Baca Juga: Wabah Salmonella Terdeteksi di Separuh Amerika Serikat, CDC Sebut Tak Ada Penyebab Pasti
"Strain yang saat ini beredar disarankan pada pertemuan komposisi vaksin," sambungnya.
Dr John McCauley, Direktur Pusat Influenza Dunia di Francis Crick Institute, mengatakan jumlah sampel yang diterima WHO tahun ini jauh lebih rendah.
"Jumlah sampel yang diterima (oleh WHO) telah lebih rendah tahun ini, tetapi jumlahnya masih cukup untuk bertanya apakah virus baru telah terlihat dan apakah Mereka (secara genetik) berbeda dari yang terlihat sebelumnya, misalnya pada awal 2020," ungkapnya.
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent, diketahui ada jaringan global sekitar 160 laboratorium yang diakui di sekitar 130 negara yang melakukan pengawasan flu tersebut.
Inggris adalah rumah bagi empat lab ini, yang berbasis di London, Belfast, Glasgow dan Cardiff.
Laboratorium ini memantau aktivitas flu dan mengidentifikasi jenis virus dan subtipe dalam sampel klinis.
Artikel Rekomendasi