Disebut 'Penjahat Iklim' oleh Dua Aktivis Muda, Ini Respon Pemerintahan Inggris

- 30 September 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi bendera Inggris.
Ilustrasi bendera Inggris. /Pixabay/Maria_Obelhoster.

PR PANGANDARAN – Dua aktivis muda, Greta Thunberg dan Vanessa Nakate menuduh pemerintahan Inggris sebagai penjahat iklim.

Disebut penjahat iklim oleh dua aktivis muda, pemerintahan Inggris menanggapinya dengan respon yang serius.

Greta Thunberg dan Vanessa Nakate berharap tindakan mengkritik pemerintahan Inggris ini dapat membuahkan hasil bagi makhluk bumi pada umumnya.

Baca Juga: Ong Seong Wu Jadi Barista Tampan di Drama Terbaru 'Shall We Have a Cup of Coffee?'

“Baru-baru ini, sebuah laporan oleh PBB menunjukkan bahwa emisi global diperkirakan akan meningkat sebesar 16% pada tahun 2030, maksud saya itu mengatakan semuanya. Kami pikir kami bergerak ke arah yang benar, tetapi emisi sebenarnya masih meningkat.

"Kita tidak bisa lagi membiarkan orang-orang yang berkuasa memutuskan apa itu harapan. Harapan tidak pasif. Harapan bukan bla bla bla. Harapan mengatakan yang sebenarnya. Harapan mengambil tindakan," kata  Greta Thunberg dalam pidatonya di YouthCOP sebagaimana dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Sky News.

Aktivis Uganda, Vanessa Nakate menyebutkan ladang minyak Cambo yang kontroversial di lepas pantai Shetland yang akan diberikan persetujuan akhir untuk pengeboran.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Jadi Sorotan usai Rilis MV 'MONEY', Ternyata Begini Sebabnya

“Kepemimpinan iklim sejati tidak berarti membuka pembangkit listrik tenaga batu bara baru, atau mendanai ladang minyak baru. Saya pikir itu bukan
kepemimpinan iklim yang sebenarnya. Saya pikir kepemimpinan iklim yang sebenarnya adalah memprioritaskan orang-orang dan planet ini daripada keuntungan," ucap Vanessa Nakate, aktivis lingkungan Uganda pada Sky News.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x