Pejabat Inggris Temui Taliban untuk Pertama Kali Sejak Penarikan Militer AS dari Aghanistan

- 6 Oktober 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi pasukan Taliban. /Stringer/Reuters
Ilustrasi pasukan Taliban. /Stringer/Reuters /

PR PANGANDARAN - Utusan khusus atau pejabat Inggris untuk Afghanistan bertemu dengan para pemimpin senior Taliban pada Selasa.

Kunjungan tersebut merupakan yang pertama ketika mereka kembali ke Afghanistan sejak kelompok Islam itu merebut kekuasaan pada akhir Agustus.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari The Independent, Sir Simon Gass, perwakilan tinggi Inggris untuk Afghanistan dan Martin Longden, kuasa usaha Doha, bertemu dengan para pemimpin senior Taliban untuk membicarakan berbagai masalah termasuk perjalanan yang aman bagi mereka yang berhak pergi ke Inggris.

Baca Juga: Lesti Kejora Ungkap Acara 4 Bulanan di Agustus, Feni Rose: Yang Rame di TV Bukan Resepsi!

Masalah kemanusiaan yang sedang berlangsung, krisis dan meningkatnya jumlah serangan yang dilakukan oleh ISIS di negara tersebut.

Sumber-sumber diplomatik senior Inggris ingin menekankan bahwa kunjungan tersebut, di antara yang pertama oleh pejabat barat sejak pengambilalihan Taliban di Afghanistan, tidak menandakan bahwa Inggris mengakui kelompok islamis sebagai pemerintah yang sah di negara itu.

Sementara para pendukung Taliban, seperti Pakistan dan Qatar, telah menyerukan pengakuan internasional yang luas terhadap rezim Taliban.

Baca Juga: Adele Siap Kembali dengan Single ‘Easy On Me’ Usai 6 Tahun Hiatus

Ada keengganan diantara negara-negara barat untuk melakukannya, dengan para islamis gagal mengedepankan pemerintahan inklusif, melakukan serangan balas dendam terhadap lawan dan mempraktekan diskriminasi yang meluas terhadap perempuan.

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementrian luar negeri Taliban, mengatakan para pejabat Inggris diminta untuk membantu melepaskan ratusan juta dolar aset Afghanistan yang telah dibekukan di luar negeri.

Dia menambahkan bahwa pemerintahnya ingin Inggris memulai babak baru hubungan konstruktif dan pembicaraan telah berfokus pada diskusi terperinci tentang menghidupkan kembali hubungan diplomatik antara kedua negara.

Baca Juga: Ayu Dewi Tersipu Malu Digombali Arya Saloka hingga Akui Terpesona: Ya Allah Bikin Gak Kuat...

Seorang mantan tentara Inggris, Ben Slater, yang di tahan di Afghanistan, juga telah dibebaskan dan diterbangkan ke Qatar bersama para diplomat senior Inggris yang kembali dari kunjungan mereka.

Dia telah ditangkap di perbatasan Pakistan, ketika mencoba mengevakuasi 50 karyawan perusahaan yang dia kelola bersama dengan keluarga mereka.

Mantan tentara berusia 37 tahun, yang pernah bekerja di masa lalu sebagai pengawal duta besar Inggris di luar negeri, telah mencoba menyebrang ke Pakistan dengan 400 warga Afghanistan.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh untuk Membantu Mengatasi Pikiran Negatif, Jangan Sampai Menyesal!

Tidak diketahui apakah ada karyawan Afghanistan atau keluarga mereka yang kemudian berhasil meninggalkan negara itu.

Diyakini pemerintah Qatar membantu memfasilitasi pembebasan Slater, mantan anggota Polisi Militer Kerajaan dan CEO sebuah konsultan yang berbasis di Afghanistan, Nomads Concept Group, setelah dia ditangkap bulan lalu.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah