Studi Baru: Gorila Lakukan 'Social Distancing' untuk Mencegah Penyebaran Penyakit

- 9 Oktober 2021, 11:45 WIB
Ilustrasi- Sejumlah gorila melakukan social distancing dalam sebuah studi baru.
Ilustrasi- Sejumlah gorila melakukan social distancing dalam sebuah studi baru. /Pixabay/Alexas_Foto/

PR PANGANDARAN - Ketika Covid 19 menyebar dengan cepat di seluruh dunia, jarak sosial atau social distancing menjadi bagian instan dari rutinitas harian kita.

Tetapi sebuah studi baru menunjukkan bukan hanya manusia yang dapat melakukan social distancing dan menghindari batuk dan pilek dengan memberi orang lain tempat tidur yang luas.

Para peneliti yang bekerja dengan gorila gunung liar, di Rwanda, menemukan bahwa kelompok primata itu jarang bercampur, sehingga penyakit yang mudah menular di antara jaringan intim tidak menyebar lebih luas.

Baca Juga: Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Hari Ini 9 Oktober 2021, Terbatas dan Klaim Sekarang!

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari The Independent, infeksi saluran pernapasan adalah salah satu ancaman terbesar bagi konservasi kera.

Mereka dapat menangkap banyak penyakit yang sama seperti manusia dan pada hewan-hewan ini flu biasa bisa mematikan.

Para ilmuwan dari Dian Fossey Gorilla Fund, mempelajari 15 wabah pernapasan antara tahun 2004 dan 2020 untuk memahami bagaimana penyakit menular melalui populasi gorila gunung di Taman Nasional Gunung Berapi Rwanda.

Baca Juga: Lirik Lagu Utopia - Unicorn (Girls Planet 999) dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Kontak dekat dan hubungan sosial yang kuat dalam kelompok gorila berarti penyakit pernapasan menyebar dengan cepat di antara anggota kelompok.

Dalam satu wabah, hanya butuh tiga hari bagi 45 dari 46 anggota kelompok untuk mulai terserang batuk.

Namun, peluang infeksi untuk menyebar di antara kelompok tetangga terbatas, menurut penelitian.

Baca Juga: Cek Ramalan Shio Kuda, Shio Kambing dan Shio Monyet 9 Oktober 2021: Sulit Dapat Jodoh, Singkirkan Hal Ini

“Wabah yang kami selidiki semuanya tampaknya tetap dalam satu kelompok daripada menyebar melalui populasi yang lebih luas,” kata Yvonne Mushimiyimana, rekan penulis proyek tersebut.

“Kelompok gorila jarang berinteraksi, dan ketika mereka melakukannya, mereka cenderung menjaga jarak. Jarang mendekati dalam jarak satu hingga dua meter, yang penting itu,” tambahnya.

Sikap acuh tak acuh gorila terhadap kelompok tetangga membantu melindungi populasi yang lebih luas dengan membatasi penularan infeksi ini secara lebih luas.

Baca Juga: Mbah Mijan Miris dengan 'Isu Liar' yang Menimpa Lesti Kejora dan Rizky Billar: Kenapa Sih Harus Berlebihan?

Jadi jika kelompok gorila tidak saling menularkan, dari mana wabah ini berasal?

“Tebakan terbaik kami adalah bahwa infeksi pada gorila gunung ini berasal dari manusia.

“Ini benar-benar menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan untuk meminimalkan paparan kera besar liar terhadap penyakit manusia selama kegiatan seperti penelitian, pariwisata, dan perlindugan,” kata Dr. Robin Morrison, penulis utama studi tersebut.

Baca Juga: Peruntungan Shio Ayam, Shio Anjing, dan Shio Babi 9 Oktober 2021: Ada Masalah Keuangan, Mulai Hindari Ini! 

Vaksinasi, pemakaian masker dan menjaga jarak yang memadai semuanya lebih penting dari sebelumnya di tengah pandemi global.

“Temuan dari penelitian ini menujukan bahwa karena penyakit pernapasan menular dengan cepat dalam kelompok gorila dan penularan antar kelompok jauh lebih jarang, strategi yang mencegah penularan awal ke dalam kelompok dapat menjadi yang paling efektif,” kata Dr. Tara Stoinski, presiden dan kepala petugas ilmiah dari Fossey Fund.

“Untuk Covid 19 dan patogen pernapasan manusia lainnya, itu berarti mencegah masuknya penyakit pertama kali dari manusia ke gorila,” tambahnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Independent


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah