PR PANGANDARAN - Amerika Serikat dilanda ancaman bencana dahsyat di tengah pandemi Covid-19. Badai terbesar sejak lima puluh tahun terakhir ini membuat masyarakat harus berjuang ekstra melawan pandemi sekaligus bencana.
Kejadian tersebut dinilai cukup mengagetkan masyarakat sekitar.
Gumpalan debu Sahara yang menghantam Amerika Serikat dan negara-negara di sekitarnya untuk pertama kalinya pada Kamis, 26 Juni 2020 itu bahkan menyebabkan masalah kualitas udara menjadi buruk di wilayah Karibia.
Baca Juga: Gadis Belia di Tasikmalaya Jadi Korban 'Kebiadaban' Ayah Tiri, Dinodai Suami Sang Ibu Bertahun-tahun
Debu tebal pun cukup jelas terlihat melalui pengambilan gambar menggunakan satelit saat melanda pantai teluk Mississippi.
Meski jarak antara Amerika Serikat dengan gurun di Afrika mencapai ribuan mil namun berdasarkan laporan, badai mulai bergerak melalui daerah Florida.
Menurut spesialis kesehatan lingkungan di Universitas Puerto Rico, Pablo Méndez Lázaro menyatakan bahwa fenomena itu pernah terjadi pada 50 tahun lalu.
Baca Juga: Berkumur Jadi Tren Penyembuhan Baru Covid-19, Ilmuwan Inggris: Garam Tambah Air, Bisa Tangkal Virus
Artikel ini pernah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Bukan Hanya Virus Corona, AS kini diterpa Badai Kiriman dari Gurun Sahara, Paling Besar di 50 Tahun
Jika dibandingkan dengan badai pada 50 tahun lalu tersebut, topan yang baru saja terjadi memiliki kekuatan jauh lebih besar.
Artikel Rekomendasi