Kematiannya mengakibatkan keluarga Kepala Staf Jendral Lee Seong-yong, yang mengambil tanggung jawab berat dalam kematian anggotanya.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, juga mengeluarkan permintaan maaf dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
“Saya sangat menyesal kepada orang-orang atas praktik jahat dalam budaya barak yang menyebabkan kematian tragis dan tidak adil,” kata Presiden Korea Selatan, tanpa merujuk langsung pada kasus tersebut.
Setelah itu, seorang sersan utama pria ditangkap pada bulan Juni atas tuduhan pelecehan.
Dalam tindakan terakhir yang diperintahkan, puluhan petugas akan menghadapi tindakan indisipliner karena berusaha menutupi kasus, memaksa penyelesaian pribadi antara pengintai pelecehan seksual dan terdakwa dan penghancuran atau pembocoran bukti.
Baca Juga: Gus Miftah Mengaku Pernah Dibayar Rp7,5 M Sekali Dakwah Usai Dapat Rp3 M, Begini Cerita Sebenarnya
Dalam kasus lain, sebuah pengadilan di Korea Selatan mengatakan bahwa pasukan militer telah mendiskriminasi seorang tentara transgender yang sengaja dibuat untuk keluar dari kepolisian.
Tentara itu kemudian ditemukan tewas di kediamannya.
Sementara alasan dikonfirmasi tentara Byun Hee-soon belum dibagikan, laporan menunjukkan bahwa dia juga meninggal karena bunuh diri.***
Artikel Rekomendasi