Pakar Penyakit Menular: Kumpul Keluarga saat Lebaran Lebih Berisiko Tertular Corona dari Berbelanja

- 18 Mei 2020, 21:38 WIB
ILUSTRASI budaya makan bersama di masyarakat Tiongkok.*
ILUSTRASI budaya makan bersama di masyarakat Tiongkok.* /pexels

PIKIRAN RAKYAT - Seorang profesor epidemiologi, Dr Susan Hassig, mengingatkan mengenai risiko tinggi pernularan virus corona yang ditimbulkan dari aktivitas atau kegiatan manusia di luar rumah.

Dilansir Business Insider, profesor yang tengah bekerja di Sekolah Kesehatan Masyarakat dan Pengobatan Tropis itu, mengungkap bahwa pergi ke tempat makan, berkumpul dengan teman atau bahkan membuka paket belanja meningkatkan risiko penularan.

Terlebih, bagi beberapa negara yang baru membuka kembali aktivitas perekonomian, sehingga aturan berdiam diri di rumah tidak akan dipatuhi lagi.

Baca Juga: Gara-gara 14 Wilayah Jabar Masih Berstatus Zona Merah, Ridwan Kamil Putuskan PSBB Jabar Dilanjutkan

Menurut Hassig, berkumpul bersama keluarga atau teman yang tidak tinggal di rumah sama seperti saat kumpul keluarga di tengah lebaran, memiliki risiko penularan infeksi yang tinggi.

"Jika Anda belum tinggal bersama mereka, maka ada risiko potensial," ujarnya.

Mengingat, baik keluarga ataupun teman-teman tidak mungkin memakai masker dan menjaga jarak sosial saat berkumpul, sehingga orang yang tidak menunjukkan gejala dapat menyebarkan virus pada saat berkumpul.

Baca Juga: Keistimewaan 'Si Gesits' Jokowi yang Jatuh ke Tangan Pengusaha asal Jambi Senilai Rp 2,55 Miliar

Dengan adanya ungkapan tersebut, maka jika Anda memutuskan untuk berkumpul bersama keluarga atau teman terlebih pada saat Lebaran.

Maka, Anda harus mempertimbangkan usia dan latar belakang riwayat perjalanan mereka demi orang-orang di rumah.

Namun lain hal nya dengan berbelanja di toko kelontongan atau toko pakaian biasa.

Baca Juga: Tengah Asyik Belanja Baju Lebaran di Ramayana, 2 Warga Jawa Timur Ternyata Mengidap Corona

Hassig berpendapat, hal ini memiliki risiko yang rendah jika Anda menjaga jarak dengan pengunjung lain.

Pada saat berbelanja Anda harus selalu waspada dan menjaga jarak dengan orang lain.

Selain itu risiko yang paling besar ketika berbelanja hanya berada di kasir, karena pada saat pembayaran Anda akan berinteraksi aktif dengan petugas.

Baca Juga: Alami Demam Tinggi, Rano Karno Ungkap Adiknya 'Atun' Drop Bukan karena Penyakit Diabetes

Maka dari itu, Hassig menyimpulkan bahwa risiko kumpul keluarga yang bukan satu rumah dengan Anda akan lebih tinggi dibandingkan dengan berbelanja ke supermarket.

Kendati demikian, Anda harus selalu bersiap dengan alat perlindungan diri, kemudian jaga jarak sosial, sehingga tingkat penularan akan sedikit berkurang.

Seperti yang diungkap WHO, bahwa jaga jarak sosial atau social distancing dan mengenakan masker bisa menurukan risiko penularan.*** (Kania Nur Haida Komara)

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Wabah Corona, Pakar Penyakit Menular Sebut Kumpul Keluarga Jauh Lebih Bahaya dari Pergi Berbelanja

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x