Tragis, Gajah Hamil Mati dengan Mulut Mengenaskan Usai Makan Nanas yang Diisi Petasan oleh Warga

- 4 Juni 2020, 10:44 WIB
SEEKOR gajah mati di sungai usai diberi makan nanas berisi bahan peledak.*
SEEKOR gajah mati di sungai usai diberi makan nanas berisi bahan peledak.* //World of Buzz

PR PANGANDARAN - Ratusan Gajah di India menyumbang setengah populasi gajah di benua Asia. Hal ini memicu perilaku keji masyarakat akan hewan betubuh besar ini.

Gajah yang dipuja secara simbolis dari sisi budaya dan agama, tetapi di India, mereka malah diperlakukan dengan sangat buruk oleh para pawang.

Mereka seringkali menjadi korban sengatan listrik, perburuan, tertabrak kereta api, keracunan, atau serangkaian aksi pembunuh dan penyiksaan dengan sengaja ini.

Baca Juga: Aksi Protes George Floyd Meletus saat Ancaman Covid-19, Ahli: Bisa Berujung Ledakan Pasien Positif

Seperti yang diberitakan Pikiran-rakyat.com dengan judul Dijebak Buah Berisi Petasan, Gajah India Mati Berdiri di Atas Sungai, sebuah kisah sedih tentang ketidakpedulian manusia terhadap hewan muncul di Daerah Kerala, India.

Gajah yang sedang hamil mati karena jebakan yang dibuat oleh warga setempat.

Warga memasukan sebuah petasan ke dalam buah Nanas yang kemudian dimakan oleh sang gajah.

Baca Juga: Jokowi Dikabarkan Terperosok Turun Kelas karena Tiongkok, Dulu VVIP Kini Jadi Ekonomi, Cek Faktanya

Momen menyedihkan ini dibagikan oleh seorang penjaga hutan setempat yang bernama Mohan Krishnan.

Krishnan mengetahui bahwa di pedesaan desa Kerala, kota Malappuralam India memang kerapkali ditemui gajah liar yang sedang mencari makan.

Gajah ini terkena jebakan yang dibuat oleh warga untuk menjerat babi liar yang kerapkali mengganggu warga di sana.

Baca Juga: Rahasia Terdalam Tiongkok, dari 10 Juta Warga Tes Covid-19 Selama 2 Minggu, Hanya 300 Orang Positif

"Dia keluar desa untuk mencari makanan. Dia tidak mengetahui bahwa dia akan menemui manusia-manusia egois.

"Dia (gajah tersebut) pasti berpikir bahwa masyarakat akan mengampuninya karena dia membawa dua nyawa dalam tubuhnya," ujar Krishnan seperti dikutip dari India Today.

Namun bukan perlakuan baik yang didapat, sang gajah malah memakan gajah yang telah dimasukkan petasan di dalamnya.

Baca Juga: Gejala yang Timbul Sangat Parah, WHO: Virus Ebola Jauh Lebih Mematikan Dibanding Covid-19

Petasan tersebut meledak saat digigit oleh sang gajah dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Dalam keadaan terluka, sang gajah berlari di sekitar daerah pedesaan tersebut untuk mencari makanan yang bisa dimakan.

Akan tetapi sang gajah tidak menemukan makanan apapun yang bisa dimakan. Kalaupun menemukan makanan, gajah tersebut tidak bisa memakannya karena mulutnya yang sudah terluka karena efek ledakan.

Baca Juga: Gejala yang Timbul Sangat Parah, WHO: Virus Ebola Jauh Lebih Mematikan Dibanding Covid-19

Kemudian dia memutuskan untuk segera belari ke sungai dan berdiam disana hingga menjelang ajalnya.

"Ketika saya melihatnya di sana. Dia terdiam dengan mulut dan belalainya yang terendam air.

"Dia pasti berdiri di sana untuk mengobati rasa sakit yang sedemikian parah dan juga untuk menghindari serangga memakan lukanya," tutur Krishnan.

Baca Juga: Bikin Takjub, Strawberry Moon dan Corona Borcealis Berkilau Hiasi Langit Dunia Awal Pekan Juni 2020

Krishnan bahkan sempat memanggil dua gajah jantan lainnya untuk menarik sang betina dari dalam sungai. Sayangnya sebelum proses evakuasi selesai, gajah betina tersebut sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

"Semuanya terkejut. Bahkan dua gajah lainnya yang coba membantu hingga harus menangis menitikan air matanya.

"Saya merasa air sungai mulai mendidih karena air mata dari gajah betina itu. Bentuk protes sungai terhadap tindakan manusia yang egois," kata Krishnan.

Baca Juga: Waspada, Sengaja Tinggalkan Hand Sanitizer di Mobil Ternyata akan Berpotensi Sebabkan Ini

Akhirnya setelah selesai dievakuasi, gajah tersebut dibawa kembali ke dalam hutan untuk segera dikremasi di tempat dia dibesarkan.

"Kami mengkremasinya di dalam tumpukan kayu, membungkuk, dan mengucapkan salam perpisahan kami," tutup Krishnan.***(Alza Ahdira)

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x