Murka Akibat Bermain Ponsel Sampai Larut Malam, Seorang Ibu Cekik Anaknya Hingga Tewas

- 8 Juli 2020, 20:45 WIB
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/Freepik/Racool_Studio.
Ilustrasi pembunuhan. /Pixabay/Freepik/Racool_Studio. /Naswandi /

PR TASIKMALAYA – Kemarahan seorang ibu memuncak ketika sang anak ketahuan bermain ponsel hingga larut malam.

Akibat amarah yang tak terbendung, di ibu tega mencekik putranya yang berusia 11 tahun hingga tewas.

Alexandra Dougokenski tampak seperti sosok orang tua yang sempurna untuk Rafael muda.

Tetapi polisi di Brazil mengatakan mereka menuduh Dougokenski membunuh Rafael sampai akhirnya ibu itu mengakui kejahatan yang ia lakukan.

Baca Juga: 13 Juli 2020 Masuk Semester Baru, Pemkab Pangandaran Masih Tetap Menggunakan Sekolah Jarak Jauh

Hal itu terjadi setelah beberapa minggu usai Rafael merekam sebuah puisi untuk ibunya, yang mengatakan betapa dia mencintainya.

Rafael berterima kasih kepada ibunya karena telah merawatnya dan saudaranya. Dia mengatakan bahwa senyumnya sangat berarti baginya.

Dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Mirror, ibu dua anak (33) itu awalnya mengklaim bahwa anaknya telah melarikan diri dari rumah karena sebuah pertengkaran.

Baca Juga: Belum Usai Kasus Tempo Hari, Denny Siregar Sentil Roy Suryo dengan Sebutan Pakar Panci

Tetapi para penyelidik terus melakukan pencarian ekstensif, dengan bantuan anjing pelacak juga bantuan keluarga serta teman-teman yang

Ketika pencarian gagal menemukan anak laki-laki itu, dia akhirnya mengaku bahwa telah mencekik anaknya karena marah.

Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul ‘Bermain Ponsel Sampai Larut Malam, Seorang Bocah Dicekik hingga Tewas oleh Ibunya yang Murka’

Tersangka mengklaim dia tidak bisa hidup lama dengan sebuah kebohongan lagi dan ia perlu melepas beban di hatinya, akhirnya ia mengakui itu.

Baca Juga: Kirim Uang Kembalian Beserta Sepucuk Surat, Driver Ojol Tasikmalaya Menangis Ditelpon Pihak Kantor

Sepuluh hari setelah anaknya dilaporkan menghilang, Dougokenski mengungkapkan dimana jasad anaknya itu disembunyikan.

Mayat itu kemudian ditemukan di sebuah kotak kardus besar di garasi rumah tetangga, yang berjarak hanya lima meter dari rumah keluarga.

Mayat yang mulai membusuk itu dibungkus dengan kantong plastik yang diletakkan di atas kepala.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah