Momentum tersebut, lanjut Agus, dapat digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat. Caranya dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat "Rashdul Qiblah".
Agus mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, seperti menggunakan bantuan lot/bandul.
Baca Juga: Melancong ke AS, Peneliti Kaget Wanita Tiongkok Tularkan Covid-19 ke 71 Orang Sekaligus Gegara Ini
"Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom," tandasny.***
Artikel Rekomendasi