Peristiwa 'Istiwa A'dham' akan Terjadi Besok Rabu 15 Juli 2020, Siap-siap Kembali Cek Arah Kiblat

- 14 Juli 2020, 18:44 WIB
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam menjalankan ibadah salat.
Ka'bah di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, menjadi kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam menjalankan ibadah salat. /- Foto: Pixabay/Konevi

PR PANGANDARAN – Untuk seluruh umat muslim yang ada di dunia, arah kiblat bisa di cek kembali untuk salat. termasuk Indonesia.

Kementerian Agama menyatakan matahari akan berada di atas ka'bah, Makkah, Arab Saudi, pada Rabu, 15 Juli 2020 dan Kamis, 16 Juli 2020.

"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," ujar Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Agus Salim kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 14 Juli 2020.

Baca Juga: Jelang Vonis Tersangka, Novel Baswedan Buka Suara Singgung Jangan Menghukum Orang yang Tidak Salah

Dia menjelaskan, matahari nanti akan ada di atas Kabah pada pukul 16.27 WIB di masing-masing hari. Secara tanggal dan waktu, fenomena alam serupa sama dengan peristiwa pada tahun 2018.

Menurut dia, peristiwa semacam itu dikenal sebagai "Istiwa A'dham" atau "Rashdul Qiblah" yaitu waktu matahari di atas Ka'bah dengan bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.

"Peristiwa yang sama terjadi juga pada 27 dan 28 Mei 2020 yang lalu,” terangnya seperti ditulis Antara.

Baca Juga: 12 Daftar Harta Warisan Pendiri Sinarmas Jadi Rebutan Anak-anaknya, Aset Nomor 2 Bernilai Fantastis

Artikel ini telah tayang di Galamedia dengan judul ‘Matahari Melintas di Atas Kabah pada Rabu 15 Juli 2020, Kesempatan Baik Mengecek Arah Kiblat’

Momentum tersebut, lanjut Agus, dapat digunakan umat Islam untuk memverifikasi kembali arah kiblat. Caranya dengan menyesuaikan arah kiblat dengan arah bayang-bayang benda pada saat "Rashdul Qiblah".

Agus mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses verifikasi arah kiblat, yaitu memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, seperti menggunakan bantuan lot/bandul.

Baca Juga: Melancong ke AS, Peneliti Kaget Wanita Tiongkok Tularkan Covid-19 ke 71 Orang Sekaligus Gegara Ini

"Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata serta jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom," tandasny.***

 

 

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x