Tuai Isak Tangis Agen Wisata, Warga Ramai Sumbangkan Rambut Guna Serap Minyak Bocor Cemari Laut

- 11 Agustus 2020, 07:23 WIB
Sebuah kapal pengangkut minyak, MV Wakashio, yang baru-baru ini kandas di lepas pantai tenggara Mauritius telah menumpahkan minyak ke laut, seperti yang terlihat dalam gambar satelit yang diambil oleh Maxar Technologies pada Senin, 7 Agustus 2020.
Sebuah kapal pengangkut minyak, MV Wakashio, yang baru-baru ini kandas di lepas pantai tenggara Mauritius telah menumpahkan minyak ke laut, seperti yang terlihat dalam gambar satelit yang diambil oleh Maxar Technologies pada Senin, 7 Agustus 2020. /Maxar Technologies/Satellite Image

PR PANGANDARAN - Fenomena unik dilakukan warga guna menyerap minyak yang bocor di perairan Mauritius, yakni menyumbangkan rambur mereka.

Kumpulan rambut yang ditambah botol dan dedaunan itu nantinya akan dibuat jaring-jaring dan balok apung guna menyerap minta yang bocor dari kapal MW Wakashio pelan lalu.

Sebelumnya kapal MV Wakashio milik Perusahaan Jepang Nagashiki Shipping Company menabrak karang dan mencemari perairan.

Baca Juga: BTS Kejutkan ARMY Lewat Rombak Rambut 'Bersinar' ala Dynamite dan Bongkar Waktu Rilis Digital

Pemerintah Mauritius memberlakukan status darurat saat insiden itu berlangsung. Prancis, negara yang dulunya menjajah Mauritius, mengirim bantuan untuk membersihkan minyak di perairan negara itu.

Menurut pegiat lingkungan, Greenpeace, insiden itu dapat memicu krisis lingkungan yang cukup parah di Mauritius.

Romina Tello, 30, pemilik agen wisata ramah lingkungan, Mauritius Conscious, menghabiskan waktu sepanjang akhir pekan, untuk membersihkan cairan hitam minyak di areal rawa-rawa yang ditumbuhi tanaman bakau di pantai.

Baca Juga: Bak Tsunami di Langit Video Awan Arcus Bikin Geger, BMKG: Jangan Keluar Rumah, Jauhi Pohon Tinggi!

Ia mengatakan warga setempat membuat balok-balok apung demi menyerap minyak di laut dan menghalangi cairan itu memasuki perairan dekat dermaga dan sungai.

Balok-balok apung itu dibuat dari daun tebu, botol plastik, dan rambut yang secara sukarela diberikan oleh masyarakat setempat.

"Rambut dapat menyerap minyak, sementara air tidak dapat berbuat demikian," kata Tello saat dihubungi via telepon,

Baca Juga: Rizky Billar Curhat Keinginannya Miliki Istri Berkerudung, Harris Vriza: Dia Emang Nyari Calon Istri

"Banyak pihak mengajak masyarakat setempat untuk menyumbangkan rambut mereka," ujar dia.

Beberapa video di media sosial menunjukkan warga setempat bergotong royong menganyam daun dan rambut menjadi jaring-jaring sebelum alat itu dilarung ke permukaan laut.

Jaring-jaring itu dapat menjaga aliran minyak sehingga dapat dihisap dengan selang.

Baca Juga: Menurut Sains, Inilah Kondisi yang Terjadi Dalam Otak Saat Mendengarkan Musik

Pusat-pusat penyelaman, nelayan, dan warga lainnya turun ke pantai untuk menyelamatkan laut dari pencemaran minyak.

Beberapa dari mereka mengirim makanan seperti roti lapis, menyediakan penginapan untuk para relawan, dan potongan harga bagi mereka yang bersedia menyumbangkan rambutnya, terang Tello.

Minyak yang bocor dari kapal MV Wakashio mencemari Blue Bay Marine Park, taman laut yang terkenal dengan aneka koralnya dan ragam jenis ikan.

Baca Juga: Ternyata 5 Makanan ini Dapat Timbulkan Halusinasi, Ada yang Sampai Menyebabkan Kematian

"(Aksi masyarakat, red) itu sungguh menyentuh, tiap orang melakukan apapun yang mereka bisa. Kami sungguh terpukul melihat pencemaran ini," kata Tello.

Pariwisata merupakan sumber pendapatan utama Mauritius. Pendapatan dari sektor itu pada tahun lalu mencapai 63 miliar rupee (sekitar Rp23,42 triliun).***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x