PR PANGANDARAN - Dokter Korea Selatan melakukan pemogokan besar-besaran yang akan berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs RRI, Hal tersebut dimulai hari Rabu (26 Agustus 2020). Bentuk tindakan ini sebagai protes terhadap reformasi tenaga kerja medis pemerintah di tengah lonjakan kasus virus corona.
Tindakan kolektif yang dilakukan para dokter, termasuk para dokter magang dan dokter residen di rumah sakit umum, dan praktisi kesehatan di puskesmas, terjadi ketika mereka menolak langkah pemerintah yang berencana menambah jumlah mahasiswa kedokteran.
Baca Juga: Bu Tejo 'Nyinyirin' Raffi Ahmad Banyak Mantan, Nagita Slavina: Iya Toh Bu, Saya Kesirep
Pemogokan ini merupakan yang kedua dan diselenggarakan Asosiasi Medis Korea (KMA), yang memiliki sekitar 130.000 anggota, seperti dikutip dari Yonhap News Agency.
Sejak akhir pekan lalu, ribuan dokter pendidikan telah melakukan pemogokan tak terbatas, menyerukan pemerintah membatalkan rencana tersebut.
Pemogokan ini telah mengganggu sistem perawatan kesehatan nasional yang tengah berjuang menahan peningkatan kasus virus corona baru.
Baca Juga: Gara-gara Suami Selingkuh, Istri Nekat Hancurkan Rumah: Oleh-oleh saat Pulang!
Sebagai bagian dari rencana reformasi tenaga kerja medis nasional, Kementerian Kesehatan Korea Selatan berencana menambah kuota masuk di sekolah kedokteran sebesar 4.000 selama 10 tahun ke depan,
Artikel Rekomendasi