Ternyata Timor Leste Bekas Jajahan Portugis hingga Negara Miskin, Ini 5 Fakta Soal Desak Gabung RI

- 4 September 2020, 05:52 WIB
Pengibaran Bendera Timor Leste memperingati kemerdekaan.*/Dok. United Nations
Pengibaran Bendera Timor Leste memperingati kemerdekaan.*/Dok. United Nations /

Wacana mengenai keinginan lepasnya Timor Timur bermula dari surat Perdana Menteri Australia yang meminta agar pemerintah Indonesia memerdekakan Timor Timur. Surat itu diterima oleh Presiden Ketiga Republik Indonesia B.J Habibie pada 19 Desember 1998.

Atas berbagai pertimbangan, mulai dari seringnya Timor Timur berkonflik dengan wilayah lainnya serta protes massal yang menewaskan banyak jiwa pada tahun 1999, B.J Habibie berniat melepas provinsi tersebut. Rencananya, Habibie ingin melepaskan Timor Timur secara baik-baik lewat sidang MPR.

3. Isu ingin kembalinya Timor Leste

Setelah 21 tahun usaha Timor Leste merintis negara baru, kini negara koloni Portugis itu ramai dikabarkan hendak kembali menjadi bagian Ibu Pertiwi.

Baca Juga: Malaysia Larang WNI Masuk, Begini Respon Pemerintah Indonesia

Alasannya disebutkan karena sumber daya alam di Timor Leste ternyata tidak mencukupi untuk keperluan bertahan hidup. Sampai saat ini, Timor Leste bahkan diduga masih sangat bergantung pada impor-impor bahan pokok dari Australia dan Indonesia.

4. Masuk negara miskin versi PBB

Selain kekurangan sumber daya alam, faktor ekonomi yang lemah juga menjadi faktor pendorong kuatnya keinginan rakyat Timor Leste untuk kembali menjadi bagian Indonesia.

Menurut data dari PBB dan laporan dari United Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di urutan 152 dari 162 negara termiskin di dunia. Kenyataan bahwa ekonomi Timor Leste tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah merdeka dari Indonesia, membuat rakyat di sana mengharapkan adanya kesempatan kedua.

Baca Juga: Malaysia Larang WNI Masuk, Begini Respon Pemerintah Indonesia

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah