Update Covid-19 Dunia per Selasa, 29 September 2020: Kasus Kematian Tembus 1 Juta, AS Masih Memimpin

- 29 September 2020, 20:42 WIB
Update Covid-19, Israel Catat Kematian Virus Corona Tertinggi di Dunia, Pertama Kalinya Lampaui AS
Update Covid-19, Israel Catat Kematian Virus Corona Tertinggi di Dunia, Pertama Kalinya Lampaui AS /Nati Shohat/Flash90

PR PANGANDARAN - Universitas Johns Hopkins melaporkan jumlah kematian global Covid-19 dari seluruh dunia telah melampaui satu juta.

Angka tepatnya 1.000.555 korban jiwa pada Selasa, 29 September 2020.

Angka tersebut, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mungkin terlalu rendah dari jumlah sebenarnya yang kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Baca Juga: Ovie Artha Vokalis Band Acara Ceriwis Meninggal Dunia, Irma Darmawangsa hingga Kiki Farrel Berduka

Sebagaimana diketahui, Covid-19 pertama kali dilaporkan di kota Wuhan Tiongkok akhir tahun lalu.

Saat itu juga dokter mulai memperhatikan orang-orang yang sakit parah dengan bentuk baru pneumonia yang misterius. 

Meskipun ada penutupan perbatasan dan karantina, virus itu menyebar ke seluruh dunia dan WHO menyatakan wabah itu sebagai pandemi pada Maret.

Baca Juga: Hati-Hati! Penderita Obesitas Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19, Begini Kata Ahli

"Jika ada, angka yang saat ini dilaporkan mungkin mewakili perkiraan yang terlalu rendah dari orang-orang yang tertular Covid-19 atau meninggal sebagai penyebabnya," kata Mike Ryan, ahli darurat utama WHO, dalam sebuah pengarahan di Jenewa pada Senin.

"Ketika Anda menghitung apa pun, Anda tidak dapat menghitungnya dengan sempurna, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa jumlah saat ini kemungkinan di bawah perkiraan jumlah sebenarnya dari Covid-19," katanya.

Amerika Serikat telah melaporkan kematian terbanyak 205.031 orang, diikuti oleh Brasil (142.058), India (95.542), Meksiko (76.430) dan Inggris (42.090)

Baca Juga: Ternyata Covid-19 Berdampak Baik bagi Sungai Citarum, Mengapa Bisa? DLH Jawa Barat Ungkap Alasannya

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengatakan dunia telah mencapai "tonggak yang menyakitkan" dengan begitu banyak kematian.

"Kita tidak boleh melupakan setiap kehidupan," tulisnya di Twitter. 

“Saat perburuan vaksin yang terjangkau dan tersedia untuk semua terus berlanjut, mari kita hormati ingatan mereka dengan bekerja sama untuk mengalahkan virus ini," lanjut Antonio. 

Baca Juga: Selalu Tak Datang Tiap Diundang, Menkes Terawan Jadi Sorotan, Netizen: Ada Risiko Kebuka Boroknya

Korban tewas diperkirakan akan terus meningkat karena wabah terus meningkat di banyak negara di dunia termasuk AS.

Jumlah kasus Covid-19 baru di sana telah meningkat selama dua minggu berturut-turut di 27 dari 50 negara bagian.

Sebanyak 316.000 yang tercatat dalam tujuh hari yang berakhir pada 27 September adalah yang tertinggi dalam enam minggu, menurut analisis Reuters. 

Baca Juga: Terungkap, Deretan Aplikasi Android Berikut Bisa Mencuri Data Pengguna, Uninstall Sekarang!

Ahli penyakit menular terkemuka di negara itu, Dr Anthony Fauci, mengatakan kepada ABC News bahwa negara itu "tidak dalam keadaan yang baik".

“Ada negara bagian yang mulai menunjukkan peningkatan kasus dan bahkan beberapa peningkatan rawat inap di beberapa negara bagian.

"Saya harap itu tidak terjadi, tapi kita mungkin akan mulai melihat peningkatan kematian," kata Fauci.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x