Ironis! Dunia Dihantam Corona, PBB Justru Rilis Lonjakan Angka Pembunuhan Massal di Kolombia

- 6 Oktober 2020, 15:50 WIB
Ilustrasi Pembunuhan.*
Ilustrasi Pembunuhan.* /PIXABAY./

PR PANGANDARAN – PBB memberikan definisi mengenai pembunuhan massal terhadap tiga orang atau lebih pada suatu waktu. PBB mengatakan bahwasannya sebanyak 13 insiden pembunuhan yang terjadi di Kolombia masih dalam status konfirmasi.

Seperti yang telah dilansir dari laman resmi voaindoensia.com, di Kolombia telah tercatat sedikitnya 42 peristiwa pembunuhan massal sejak mulai awal 2020.

Angka tertinggi sejak pemerintah negara itu menandatangani nota kesepakatan perdamaian dengan kelompok gerilyawan FARC pada tahun 2016, dari kutipan sebuah laporan yang dirilis PBB, Kamis 1 Oktober 2020.

 Baca Juga: Santer Isu Presidential Threshold Dihapus, Refly Usulkan Gatot dan Moeldoko yang 'Kebelet' Nyapres

Namun, dalam hal pemberlakuan nota kesepakatan tersebut, PBB harus menjadi penanggung jawabnya.

Sekjen Antonio Guterres merasa prihatin atas peningkatan angka kasus pembunuhan massal di berbagai wilayah, tepatnya, negara yang terletak di Amerika Selatan itu pada beberapa bulan terakhir.

Di sisi lain, menurut pemerintah Kolombia bahwa peningkatan kekerasan di negaranya terjadi disebabkan aksi-aksi kelompok bersenjata yang didanai dari hasil penyelundupan narkoba.

 Baca Juga: Puan Terciduk Matikan Mikrofon saat F-Demokrat Protes RUU Cipta Kerja: Hak Rakyat Kecil Dihilangkan!

“Kejahatan ini terutama terjadi di kawasan-kawasan miskin yang nyaris tidak terjangkau pemerintah, di mana bentrokan sering terjadi antara kelompok-kelompok bersenjata dan organisasi-organisasi kriminal, “ kutip dalam laporan.

PBB juga mencatat masih berlanjutnya kekerasan terhadap mantan anggota kelompok FARC. Sejak awal 2020, sekitar 50 anggota dari kelompok tersebut meninggal.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: VOA Indonesia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x