Network
PR PANGANDARAN - Seorang pelajar yang hendak mengambil program magister di luar negeri mengaku mendapatkan pesan singkat setelah mengisi formulir secara daring dan diundang di grup obrolan untuk bergabung dengan 200 pelajar lainnya yang sama-sama mendapatkan vaksin.
Meskipun belum dapat memastikan jadwal vaksinasi darurat untuk kelompok masyarakat.
Namun, perusahaan farmasi asal Tiongkok, yakni National Pharmaceutical Group (Sinopharm) sudah membuka pemesanan vaksin sejak Pameran Perdagangan Jasa Internasional beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Geger! Penampakan Kuntilanak Tanpa Kepala saat Aksi Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja di Bandung
Ternyata vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang terletak di Tiongkok ini sudah memasuki tahap ketiga uji klinis di 125 negara, termasuk oleh warga Wuhan dan Beijing.
Ditambah, bagi para mahasiswa asal kedua kota tersebut yang hendak melanjutkan studi ke luar negeri mendapatkan prioritas dalam memperoleh vaksin buatan perusahaan BUMN milik Tiongkok di bidang farmasi tersebut, demikian media setempat mengabarkan.
“Kami sangat mementingkan mahasiswa yang belajar di luar negeri dengan harapan supaya dapat memberikan perlindungan yang efektif, aman dan komprehensif,” demikian sumber dari Sinophram yang dikutip dari laman resmi Kantor Berita Antara.
Baca Juga: Capai 100 Ribu Kasus Positif per Hari, Eropa Ternyata Akui Belum Siap Dikepung Covid-19
Selain mahasiswa, para pekerja yang hendak bepergian ke luar negeri serta pekerja dengan resiko tinggi juga mendapatkan prioritas dalam pemberian vaksin.
Untuk mahasiswa Tiongkok yang hendak berencana melanjutkan studi ke luar negeri antara bulan November 2020 sampai dengan Januari 2021 akan mendapatkan vaksin tersebut secara gratis dari National Pharmaceutical Group (Sinopharm) selaku perusahaan farmasi milik negara Tiongkok itu.
Artikel Rekomendasi