Capai 100 Ribu Kasus Positif per Hari, Eropa Ternyata Akui Belum Siap Dikepung Covid-19

- 17 Oktober 2020, 21:55 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Freepik

PR PANGANDARAN – Dengan munculnya kasus baru Covid-19 di Eropa yang mencapai 100.000 setiap harinya.

Kini, Eropa telah melampaui jumlah kasus terkonfirmasi di Amerika Serikat yang setiap harinya dilaporkan sebanyak 51.000.

Berkaca dari hal tersebut, pada Kamis 14 Oktober 2020 Komisi Eropa memberi peringatan bahwa pemerintah disetiap negeri-negara yang ada di Uni Eropa tidak siap dalam menghadapi lonjakan kasus baru Covid-19 dan merekomendasikan tindakan umum untuk meluncurkan vaksin jika tersedia.

 Baca Juga: Jika Terpilih, Joe Biden Janji Libatkan Islam dalam Pemerintahan dan Cabut Larangan Muslim ke AS

"Walaupun evolusi pandemi Covid-19 kembali ke tingkat infeksi pada Maret, namun kami tidak dalam keadaan siap siaga," kata wakil Presiden Eksekutif Uni Eropa Margaritis Schinas seperti yang dikutip dari lama resmi rri.co.id

Margaritis Schinas segara mendesak pada negara-negara Uni Eropa untuk mengadopsi sebuah strategi secara bersamaan guna menghadapi fase baru pandemi Covid-19 serta supaya dapat menghindari "hiruk-pikuk" tindakan nasional yang berbeda, menandai bulan-bulan pertama pandemi di benua Eropa.

Namun dalam hal mengambil sebuah kebijakan, terkhusus pada bidang kesehatan adalah hak prerogatif nasional di setiap blok regional dengan 27 negara anggota dan Komisi Uni Eropa hanya dapat membuat rekomendasi untuk tindakan umum.

 Baca Juga: Ingatkan Ridwan Kamil Soal Segitiga di Desain Masjid Banyumas, Warganet: Hati-hati Dituduh Iluminati

Menurut perkiraan konservatif yang dibuat oleh Komisi Eropa pada Juli 2020, orang-orang yang termasuk dalam "kelompok prioritas" bisa lebih dari 200 juta dari total sekitar 450 juta populasi di Uni Eropa.

Maka dari itu, penyediaan vaksin harus terlebih dahulu menjadi prioritas untuk kelompok paling rentan yang meliputi para tenaga kesehatan serta pekerja fasilitas perawatan jangka panjang, warga di atas 60 tahun, orang dengan penyakit kronis, pekerja esensial, dan kelompok sosial ekonomi yang kurang beruntung.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x