Tuding Biden Takuti Warga AS Soal Krisis Covid-19, Trump Obral Janji akan Segera Akhiri Pandemi

- 24 Oktober 2020, 11:21 WIB
Joe Biden menilai Donald Trump bertanggung jawab atas begitu banyak kematian, dan tidak boleh lagi bertahan sebagai Presiden AS.
Joe Biden menilai Donald Trump bertanggung jawab atas begitu banyak kematian, dan tidak boleh lagi bertahan sebagai Presiden AS. /Tangkap layar akun resmi Twitter @JoeBiden./

PR PANGANDARAN - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat, 23 Oktober 2020 berjanji kepada para pendukung pada rapat umum di Florida bahwa pandemi virus corona akan segera berakhir.

Dalam kesempatan yang sama, Trump menuduh saingan Demokrat Joe Biden melebih-lebihkan krisis kesehatan untuk menakut-nakuti orang Amerika agar memilihnya.

Pandemi Covid-19 yang menginvasi AS telah menewaskan lebih dari 223.000 orang di Amerika Serikat dan menghabiskan jutaan lebih banyak biaya pekerjaan mereka, telah menjadi masalah dominan dari kampanye tersebut, dengan Trump bersikap defensif atas penanganan krisis pemerintahannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini: Aquarius Waspada Serangan Musuh, Libra Jangan Bergantung pada Masa Lalu!

Pada har itu, Biden mengatakan Trump telah menyerah atas upaya menghentikan virus dan berjanji jika dia memenangkan pemilihan 3 November bahwa dia akan meminta Kongres untuk mengesahkan RUU Covid-19 yang komprehensif yang akan dia tandatangani dalam 10 hari pertama menjabat.

"Dia menyerah pada Amerika. Dia hanya ingin kita menjadi mati rasa. Saya tidak akan menghentikan perekonomian. Saya tidak akan menutup negara ini. Saya akan mematikan virusnya,” kata Biden saat berpidato di kota asalnya Wilmington, Delaware, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Pada kampanye pertama dari dua kampanyenya di negara bagian Florida, Trump mengejek Biden karena mengatakan dalam debat presiden Kamis malam bahwa Amerika Serikat sedang memasuki 'musim dingin yang gelap'.

Baca Juga: Dituding Miliki Sikap Buruk, Jumlah Pengikut Irene Red Velvet di Instagram Menurun Drastis

Dia mengatakan mantan wakil presiden dan sekutu Demokratnya mencoba menakut-nakuti masyarakat dengan melebih-lebihkan ancaman virus.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x