Biden Selangkah Menuju Gedung Putih, Trump Belum Siap Menyerah dan Bersumpah untuk Melawan

- 7 November 2020, 12:12 WIB
Joe Biden (kiri) melawan Donald Trump (kanan) dalam pertarungannya untuk memenangkan Pilpres AS 2020.
Joe Biden (kiri) melawan Donald Trump (kanan) dalam pertarungannya untuk memenangkan Pilpres AS 2020. /Bloomberg

PR PANGANDARAN - Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden semakin dekat untuk menang dari Pilpres AS 2020 dan selangkah lebih dekat menuju Gedung Putih, setelah ia memenangkan suara di Georgia dan Pennsylvania mengalahkan Donald Trump.

Sementara itu Partai Republik berusaha mengumpulkan 60 juta dolar AS atau setara dengan Rp852,8 miliar untuk mendanai tuntutan hukum yang menantang hasil perolehan suara di negara bagian Pennsylvania dan Georgia.

Seolah tak mau dikalahkan, Trump tetang gencar menantang dan bersumpah untuk menempuh jalur hukum karena mengklaim adanya kecurangan dalam Pilpres, namun ia tak memiliki bukti.

Baca Juga: Kontak Langsung dengan Pasien Covid-19, Heechul Suju Dinyatakan Negatif dan Lakukan Isolasi Mandiri

Berdasarkan data dari Edison Research, mantan Wakil Presiden Biden unggul dengan perolehan 253 Electoral College, sementara Trump mendapat 214 Electoral College.

Biden berhasil mengamankan 20 suara elektoral di negara bagian Pennsylvania dan akan menempatkan Biden di atas 270 Electoral College yang dia butuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan setelah lima dekade bergelut dengan politik.

Biden juga akan menang dalam Pilpres AS 2020 jika dia unggul di dua dari tiga negara bagian utama lainnya yaitu Georgia, Arizona, dan Nevada di mana dia menang tipis hingga  Jumat, 6 November waktu setempat.

Baca Juga: Pilpres AS 2020 Memanas: Pendukung Trump Bersenjata, Simpatisan Biden Menari Rayakan Kemenangan

Namun, keunggulan Biden di Pennsylvania ternyata menuai kemarahan dari Demokrat yang berkumpul di luar tempat penghitungan suara di kota Philadelphia.

Mereka mengenakan kemeja kuning dengan tulisan 'Hitung Setiap Suara'.

Sementara di Detroit, pendukung Trump membawa senjata dan melancarkan aksi protes di luar lokasi penghitungan, mengibarkan bendera dan meneriakkan, "Lawan!"

Biden berencana menyampaikan pidato pada hari Jumat, menurut dua orang yang mengetahui jadwalnya. Kampanyenya diharapkan bisa menjadi pidato kemenangan.

Baca Juga: Bongkar Bisnis Edit Video yang Kerap Sasar Artis Terkenal, dr.Tirta: Gak Bayar Tebusan Nanti Diancam

Sementara itu, Trump tidak menunjukkan tanda bahwa dia siap untuk menyerah, karena tim kampanyenya mengejar serangkaian tuntutan hukum yang menurut para ahli hukum tidak mungkin mengubah hasil pemilihan.

"Sejak awal kami telah mengatakan bahwa semua surat suara yang sah harus dihitung dan semua surat suara ilegal tidak boleh dihitung, namun kami telah menemui perlawanan terhadap prinsip dasar ini oleh Demokrat di setiap kesempatan.

"Kami akan melanjutkan proses ini melalui setiap aspek hukum untuk menjamin bahwa rakyat Amerika memiliki kepercayaan pada pemerintah kami," kata Trump, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Reuters.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Raja Salman Beri Pesawat Khusus untuk Kepulangan Habib Rizieq? Ini Faktanya

Trump sebelumnya melancarkan serangan luar biasa terhadap proses demokratis, muncul di Gedung Putih pada Kamis malam untuk mengklaim pemilu itu "dicuri" darinya.

Pejabat pemilu di seluruh negeri mengatakan mereka tidak menyadari adanya penyimpangan yang signifikan.

Di Pennsylvania dan Georgia, Biden mengambil alih posisi Trump saat para pejabat memproses ribuan surat suara yang dikirim melalui pos yang diberikan di perkotaan kubu Demokrat termasuk Philadelphia dan Atlanta.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah