Network
PR PANGANDARAN – Setelah penantian panjang, Joe Biden akhirnya terpilih sebagai Presiden AS ke 46 dan mampu mengalahkan Trump dengan perolehan suara terbanyak.
Empat tahun masa jabatan Donald Trump sebagai Presiden AS yang dinilai penuh gejolak, kini Amerika telah memiliki Biden untuk menguasai Gedung Putih.
Dengan penghitungan suara yang melelahkan menyusul rekor jumlah pemilih di seluruh negeri, Biden memenangkan kursi Kepresidenan dengan merebut Pennsylvania dan 20 suara Electoralnya.
Baca Juga: Dampingi Joe Biden, Intip Profil Kamala Harris, Anak Broken Home yang Berhasil Jadi Senator Muda
Kemenangan Biden di Pennsylvania diumumkan Associated Press pada Sabtu, 7 November 2020 kemarin dengan 99% suara telah dihitung, membuat suara Electoral Biden mencapai 284, melampaui 270 yang dibutuhkan untuk memenangkan Gedung Putih.
Dengan kemenangannya sebagai Presiden AS 2020 ini, pada Sabtu malam Biden dan juga Cawapresnya, Harris menyampaikan bahwa Amerika dengan segala gejolak ekonomi dan pergolakan sosial, harus bersatu sebagai sebuah bangsa.
“Dengan berakhirnya kampanye, inilah saatnya untuk melupakan kemarahan dan retorika keras kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa,” ujarnya.
Baca Juga: Kenali Sosok Kamala Harris yang Pecahkan Rekor AS, Wanita Kulit Hitam Ini Bakal Berantas Rasisme
Kebahagiaan terpancar jelas dirasakan rakyat Amerika saat Biden diumumkan menjadi pemenang dalam pilpres AS 2020.
Setelah sistem kepemerintahan di bawah pimpinan Trump yang dinilai menghancurkan norma-norma demokrasi dan memicu keluhan rasial dan budaya, kini Amerika memiliki sistem baru yang akan menyatukan bangsa.
Artikel Rekomendasi