Rakyat AS Terkejut, George Bush Telepon Kamala Harris Ucapkan Selamat: Biden Baik, Meski Kita Beda

- 9 November 2020, 09:10 WIB
Joe Biden melakukan pidato pertama setelah terpilih jadi presiden Amerika Serikat. Joe Biden mengajak warga Amerika Serikat menyembuhkan diri
Joe Biden melakukan pidato pertama setelah terpilih jadi presiden Amerika Serikat. Joe Biden mengajak warga Amerika Serikat menyembuhkan diri /Antaraenews/reuters/

PR PANGANDARAN – Kabar datang dari negeri Paman Sam. Menindaklanjuti hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang mendapatkan pemimpin Baru.

Presiden baru tersebut adalah Joe Biden, kandidat dari partai demokrat. Bersamaan dengan terpilihnya Biden memberikan indikasi bahwa negara tersebut kembali mendapat pemimpin dari partai biru, demokrat.

Sebelumnya Donald Trump yang datang dari partai republik telah memimpin selama empat tahun.

Baca Juga: Shakira 'Berdansa' untuk Kemenangan Biden: Dunia AS Kini Berada di Tangan Beradab dan Penuh Kasih

Ada banyak kemajuan yang terjadi di Amerika Serikat, namun tidak menutup kenyataan bahwa ramai gejolak yang ditimbulkan selama kepemimpinannya.

Berdasarkan hasil electoral college Trump tidak lagi mendiami gedung putih karena tertinggal dengan perolehan suara sebanyak 214 suara.

Empat tahun yang lalu kursi kepemimpinan Amerika Serikat dimenangkan oleh Donald Trump melalui electoral college, namun rupanya hal yang sama tidak berlaku dua kali.

Baca Juga: Trump Kalah Telak di Pilpres, Ini Rekam Jejak Kekecewaan Warga AS, Termasuk Kematian 236 Ribu Orang

Trump harus menerima kenyataan bahwa suaranya tidak menang di electoral collage lagi. Jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat akan segera bertukar dengan penggantinya Joe Biden.

Kabar kemenangan Joe Biden mendapatkan ragam reaksi dari berbagai elemen di Amerika Serikat. Gemuruh sorakan dan tepuk tangan mengiringi kehadiran pemimpin baru di Amerika Serikat yang berasal dari pendukungnya.

Berbeda dengan masyarakat yang berasal dari pihak oposisi. Mereka yang mendukung Donald Trump masih merasa kecewa atas hasil pemilu. Dan tidak dapat dipungkiri mereka masih berharap Donald Trump tetap memimpin.

Baca Juga: Semula Ogah Beri Selamat Karena Ini, Raja Salman Akhirnya Akui Kemenangan Biden, Apa yang Terjadi?

Bukan hanya ragam respon dari masyrakat Amerika Serikat, namun tanggapan juga datang dari para elit dan petinggi pemerintahan.

Salah satunya adalah tanggapan dari Mantan Presiden Amerika Serikat ke 43, George W Bush yang juga berasal dari Partai Republik.

Ungkapan dari George Bush yang berasal dari partai bersebrangan dengan Biden adalah indikasi untuk kembali menyataukan Amerika Serikat.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Suami Kamala Harris, Duda Anak Dua hingga Pengacara Selebriti Media Hiburan

Figur George W Bush merupakan profil tertinggi dari partai republik yang menyambut kehadiran Biden serta tidak menyepakati tindakan penolakan hasil pemilihan yang diambil oleh Trump.

“Saya menyampaikan ucapan selamat yang hangat, kepada Tuan Biden serta berterima kasih atas pesan patriotik yang disampaikannya tadi malam,” kata George W Bush.

Lebih lanjut Bush juga memberikan ungkapan selamat kepada Wakil Presiden terpilih, Kamala Harris.

Baca Juga: Langkah Terakhir Donald Trump sebagai Presiden AS: Memberi Pengampunan hingga Menyerahkan Kekuasaan

“Saya juga menelpon Kamala Harris untuk memberi selamat atas pemilihan bersejarahnya sebagai Wakil Presiden,” lanjut Bush.

Bukan hanya itu George W Bush juga mengatakan bahwa perbedaan pandangan politik bukanlah alasan untuk menjadi terpecah. Hal tersebut dapat diamati dari ungkapannya untuk Biden.

“Meskipun kami memiliki perbedaan politik, saya tahu bahwa Joe Biden adalah orang baik yang telah memenangkan kesempatannya untuk memimpin dan mempersatukan negara kami,” ungkap Bush sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New Work Times.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah