'Kompensasi Kesalahan Masa Lalu', Presiden Iran Minta Joe Biden Kembalikan AS ke Kesepakatan Nuklir

- 9 November 2020, 14:30 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani.
Presiden Iran, Hassan Rouhani. /Instagram/@hrouhani

"Rakyat Iran, meskipun perlawanan heroik mereka terhadap perang ekonomi yang dipaksakan, membuktikan bahwa kebijakan tekanan maksimum AS pasti gagal," kata Rouhani.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Iran menganggap keterlibatan konstruktif dengan dunia sebagai strategi.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Lisa BLACKPINK Tak Akan Pernah Potong Poni, Dibongkar sang Stylist Korea

Juga hari Minggu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif menulis sebuah cuitan bahwa 'dunia sedang menonton' untuk melihat apakah pemerintahan baru Biden akan menyimpang dari pendekatan Trump terhadap Iran dan mencari kerja sama internasional.

“Perbuatan paling penting,” tambah Zarif.

Sementara itu, Iran pada Minggu mencapai angka kematian satu hari tertinggi akibat virus corona dengan 459 kematian baru yang tercatat.

Baca Juga: Sebut Biden Menang Secara Ilegal, Melanie Trump Bela Sang Suami: Rakyat AS Pantas Dapat Hasil Legal

Angka ini membuat total kematian Iran yang tercatat akibat virus itu menjadi 38.291 secara nasional. Sementara 9.236 kasus virus baru yang dikonfirmasi lainnya telah dikonfirmasi selama 24 jam terakhir, menjadikan total kasus yang dikonfirmasi menjadi lebih dari 682.000 secara nasional sejak Februari.

Iran telah berjuang untuk menahan virus dan telah melihat lonjakan harian dan tertinggi selama sebulan terakhir.

Ibukotanya, Teheran, telah paling terpukul dan baru-baru ini memperpanjang beberapa tindakan penguncian di seluruh kota.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah