Terlalu Terpaku pada Google Maps, Sebuah Minibus Terperosok di Tanjakan Maribaya Lembang

29 Oktober 2020, 20:02 WIB
Minibus yang terperosok di Lembang karena terpaku pada Google Maps.* //Foto: Dokumentasi Unit Lantas Polsek Lembang via RRI

PR PANGANDARAN - Sebuah minibus yang ditumpangi oleh lima orang asal Jakarta terperosok di Tanjakan Maribaya, Lembang, Rabu, 28 Oktober 2020.

Hal tersebut lantaran pengemudi diduga terlalu terpaku mengikuti arahan aplikasi Google Maps.

"Kecelakaan diduga karena pengendara diarahkan oleh Google Maps. Saat di TKP, supir tidak tahu medan dan terlalu fokus Google Maps sehingga tidak bisa mengendalikan kendaraannya," kata Kanit Lantas Polsek Lembang, AKP Asep Ratman kepada wartawan, Kamis, 29 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.

Baca Juga: Narasi TV Berani Ungkap Fakta Pelaku Kebakaran Halte TransJakarta, Netizen: Panjang Umur Perjuangan

Menurut Asep, berdasarkan keterangan korban rombongan rencananya akan berwisata ke The Lodge Maribaya setelah berkunjung dari Orchid Forest di Cikole.

"Diduga untuk mengindari kemacetan dan mencari jalur lebih cepat, mereka menggunakan petunjuk dari Google Maps.Tetapi salah arah jalan sehingga mereka mengalami kecelakaan," jelasnya.

Dalam peristiwa itu, lanjutnya, para penumpangnya selamat meski kondisi kendaraan rusak parah.

Baca Juga: Najwa Shihab Beberkan Kronologi Pembakaran Halte TransJakarta, Foto Pelaku Sempat Viral di Medsos

Ia mengimbau, wisatawan yang berkunjung ke wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat agar tidak hanya terpaku teknologi Google Maps ketika hendak menuju ke suatu tempat.

"Karena tidak selamanya data yang diberikan GPS atau Google Map akurat. Beberapa kali pengguna Google Map diketahui tersesat akibat petunjuk dari teknologi tersebut, bahkan hingga mengalami kecelakaan," ungkapnya.

Guna menghindari kejadian serupa, Asep meminta, wisatawan sebaiknya tidak malu bertanya kepada warga sekitar agar diarahkan atau diberikan petunjuk jalur yang tak membahayakan.

"Jangan terlalu fokus Google Maps, karena terkadang rute yang diarahkan itu menyesatkan. Lebih baik lihat marka atau bertanya ke warga atau ke anggota kepolisian," pungkasnya.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler