Supali Kasim soal Tenun Junti Indramayu yang Penenunnya Tersisa 3 Orang: Ada Jeritan Hati

- 13 Oktober 2021, 19:00 WIB
Pemerhati budaya Indramayu Supali Kasim angkat bicara soal kain tenun Junti yang kini penenunnya tersisa hanya 3 orang.
Pemerhati budaya Indramayu Supali Kasim angkat bicara soal kain tenun Junti yang kini penenunnya tersisa hanya 3 orang. /Dok. Forum Indramayu Studi

PR PANGANDARAN – Pemerhati budaya Indramayu, Supali Kasim, angkat bicara soal pelestarian kain tenun Junti Indramayu.

Pelestarian kain tenun Junti Indramayu sebagai salah satu warisan budaya daerah kini membutuhkan bantuan berbagai pihak.

Jumlah penenun kain tenun Junti Indramayu tersebut dikabarkan hanya tersisa 3 orang, demikian yang disampaikan Supali Kasim.

Baca Juga: Forum Indramayu Studi Gelar Bedah Buku, Meriahkan Hari Jadi Indramayu ke-494

Supali Kasim menyampaikan hal itu dalam kegiatan Bedah Buku Imajinasi Nusantara: Budaya Lokal dan Pengetahuan dalam Masyarakat Kontemporer.

Pria asli Indramayu itu membedah buku yang terbit berkat kerja sama Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK), Friedrich Ebert Stiftung (FES) Indonesia, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI.

Buku itu berisi kumpulan tulisan hasil lokakarya tentang lokalitas daerah, ada 4 tulisan tentang daerah Indramayu.

Baca Juga: Kadisbudpar Indramayu Ungkap Visi Misi Bupati Indramayu Bermartabat, Ingin Majukan Kebudayaan

3 di antaranya ditulis oleh orang Indramayu, salah satunya adalah Nurmaya yang menulis tentang tenun Junti tersebut.

“Tulisan Nurmaya pada paragraf awal seakan-akan sudah menyampaikan informasi atau jeritan hati,” ujarnya.

“(Tenun Junti) sebagai warisan budaya yang sudah sangat lama, ternyata pada hari ini, penenunnya hanya tinggal 3 orang,” tutur Supali Kasim.

Baca Juga: Asda 3 Indramayu Suwenda Aspita: Peran Pemuda Lestarikan Budaya Lokal Harus Selalu Dilakukan

Supali Kasim lalu mengungkap beberapa bagian dari tulisan tersebut bahwa dahulu hampir setiap rumah di Juntinyuat memiliki alat tenun.

“Pekerjaan menenun pada hari ini memang pekerajan sampingan atau waktu senggang,” ujarnya.

Sebagaimana dirangkum Pikiran-Rakyat.Pangandaran.com, kegiatan pada Selasa 12 Oktober 2021 itu juga dihadiri Bupati Indramayu Nina Agustina diwakili oleh Asisten Daerah 3 (Asda 3) Kabupaten Indramayu, Ir H Suwenda Asmita, M.Si..

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Indramayu, H. Carsim, S.Pd., M.Si. juga turut hadir dengan menyampaikan orasi budaya serta siap bekerja sama adalam memfasilitasi pelestarian kain tenun Junti tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x