Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan, Wali Kota Bogor Bima Arya Tak Tinggal Diam Lakukan Sejumlah Persiapan

- 22 Februari 2022, 13:10 WIB
Bima Arya siapkan sejumlah rencana strategis untuk Bogor, terkait rencana relokasi ibu kota negara.
Bima Arya siapkan sejumlah rencana strategis untuk Bogor, terkait rencana relokasi ibu kota negara. /Dok. PRMN/Tangkap Layar Zoom Meeting PRMN


PANGANDARAN TALK - Apa yang dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya menjelang pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke pulau lain, yakni ke pulau Kalimantan?

Sedangkan Kota Bogor merupakan daerah penyangga Kota Jakarta, yang selama ini banyak berimbas positif pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota tersebut.

Dalam perbincangan yang dalaksanakan Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), via saluran zoom 18 Februari 2022, Bima Arya menjelaskan sejumlah strategis yang akan dilakukan Bima Arya.

Berikut sejumlah rencana strategis yang dilakukan Bima Arya terkait rencana relokasi ibu kota negara tersebut.

Baca Juga: Jawa Barat Dapat Jatah 30 Juta Liter, Ridwan Kamil Buka Operasi Pasar Murah Minyak Goreng

"Sebentar lagi Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota. Jadi ada dampak lah," ujar Wali Kota Bogor Bima Arya.
 
Selama ini, jelas dia, banyak dampak positif yang dirasakan daerahnya terutama dalam perolehan PAD.

"Seperti aktivitas seminar, workshop, pelatihan di Kota Bogor dari kementerian dan lain-lain, kemudian kita harus mengantisipasi hal itu," kata Bima Arya.

Kata Bima Arya, saat ini Pemkot Bogor sudah menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan tinggi, Institut Teknologi Bandung (ITB).

"Pak Rektor ITB melakukan kajian ke depan, integrasi Jabodetabek formatnya seperti apa ketika Jakarta sudah tidak lagi menjadi ibu kota, " ucap Bima Arya.

Baca Juga: 4400 Pemuda di Jawa Barat Siap Ikuti Pelatihan Content Creator, Kolaborasi PRMN dan KNPI Jabar

Bima Arya menegaskan, persiapan itu sangatlah penting terutama dalam mempertahankan bahkan meningkatkan PAD Kota Bogor ketika Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.

"Kita kemudian konsepnya mau seperti apa untuk kita kembangkan ke depan. Ketika nanti Jakarta secara bertahap tidak lagi menjadi ibu kota , ya Kota Bogor punya positioning yang masih strategis untuk tidak kehilangan pendapatan asli daerah," tandas Bima Arya.

Beberapa persiapan yang tengah dilakukan, kata Bima, di antaranya adalah penataan ruang kota melalui pembenahan zonasi.

Bima Arya menjelaskan, pembenahan zonasi tersebut di antaranya adalah pemindahan Ibu Kota Bogor yang kini berada si pusat kota, ke wilayah Bogor timur.

"Ada lahan 6 hektar yang akan dijadikan pusat pemerintahan Kota Bogor supaya di pusat kota, ini istana (Presiden RI) dengan Kebun Raya, kalau kata urang Sunda mah nggak dukdek. Jadi ini akan dijadikan heritage, " jelas Bima Arya.

Penataan zonasi itu pada dasarnya supaya Kota Bogor tidak semrawut dan bertumpuk di pusat kota.

Selain pemindahan Ibu kota, zonasi itu juga untuk sektor pelayanan perdagangan dan jasa, permukiman, dan zonasi untuk destinasi wisata.

"Itulah yang akan kita lakukan mengenai konsep tata ruang kota bogor ke depan," katanya.

Merespon pemekaran wilayah Kabupaten Bogor yang akan dipecah menjadi Kabupaten Bogor Barat, Bima Arya juga melakukan sejumlah persiapan terutama di sektor transportasi.

"Menghadapi pemekaran wilayah di Kabupaten Bogor, yang penting bagi kita adalah, kita harus antisipasi transportasinya agar orang itu keluar masuk ke Kota Bogor merasa nyaman.  
Kalau tadi rencana konversi dari angkot menuju bis dan rencana pembangunan trem," pungkas Bima Arya.***

Editor: Fikri Mahendra


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x