Kota Bandung Terasa Lebih Dingin dari Biasanya, LAPAN Jelaskan Teori Aphelion Bumi dan Matahari

- 7 Juli 2020, 10:25 WIB
Petang Hari Terasa Amat Dingin? LAPAN Berikan Penjelasan Mengapa Hawa Indonesia Malam Menusuk Tulang
Petang Hari Terasa Amat Dingin? LAPAN Berikan Penjelasan Mengapa Hawa Indonesia Malam Menusuk Tulang /Pikiran Rakyat

PR PANGANDARAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyebut, suhu Kota Bandung pada Senin 6 Juli pagi yaitu 18 derajat celcius.

Hal ini menandakan ungkapan LAPAN terkait Matahari berada di titik terjauh dari bumi benar adanya, pasalnya warga Bandung sejak awal bulan ini merasakan suhu terasa lebih dingin.

Fenomena yang menyebut bahwa Bumi berada di titik Alpheolin terjadi karena orbit bumi tidak sepenuhnya lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips dengan kelonjongan sekitar 1/60.

Baca Juga: Balik ke Pondok Tanpa Surat Bebas, Santri Gontor Positif Covid-19, Kini Pesantren Diisolasi Ketat

Secara lengkap, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebut fenomena aphelion akan memberikan dampak yang bisa dirasakan di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Lebih lanjut, LAPAN menjelaskan fenomena aphelion secara umum tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi. Hanya saja, suhu dingin akan datang saat pagi hari.

Kondisi tersebut sekaligus menjadi fenomena yang biasa terjadi pada musim kemarau.

Baca Juga: Unggah Foto Selebriti Cantik saat Remaja, Kang Emil 'Terciduk' Gading Marten: Itu Mama Saya

Artikel ini pernah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul Ini Dia Penyebab Kota Bandung Terasa Lebih Dingin Dibandingkan Hari-hari Sebelumnya

"Mengingat posisi Matahari saat ini berada di belahan Utara. Dampaknya adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan khatulistiwa, yang saat ini sedang terjadi," tulis LAPAN dalam akun Instagramnya.

Selain itu, LAPAN juga menambahkan diameter Matahari akan terlihat sedikit lebih kecil dibandingkan rata-ratanya yakni sekitar 15,73 menit busur atau berkurang 1,68 persen.

Baca Juga: Pamerkan Alat Vital kepada Dua Wanita saat Bertugas di Kantor, Oknum Polisi Dipecat

Sedangkan untuk aphelion tahun ini terjadi pada tanggal 4 Juli 2020 pukul 18.34 WIB pada jarak 152.095.295 km.

Setiap tahunnya Bumi juga berada pada jarak terdekat dengan Matahari yang biasa disebut perihelion dan sudah terjadi pada Januari 2020 lalu, sehingga pada bulan Juli ini hanya terjadi aphelion.

Melansir dari Space, aphelion hanya terjadi sekali dalam setahun, fenomena ini biasanya ditandai dengan hari pertama musim panas di belahan bumi utara dan hari pertama musim dingin di belahan bumi selatan.

Baca Juga: Netizen Sebut Anaknya Mirip Binatang, Rachel Vennya Geram: Coba Depan Muka, Siap Baku Hantam

Sementara itu, NASA berpandangan bahwa aphelion dan perihelion tidak terkait dengan musim, sehingga penduduk di Bumi tidak akan melihat perbedaan cuaca karena Bumi lebih jauh dari Matahari.***(Brilliant Awal/Galamedia.com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah