PSBB Total Mulai Hari Ini! Khawatir dengan Stok Pangan DKI Jakarta? Yuk, Simak Penjelasannya

- 14 September 2020, 08:30 WIB
Potret ibu kota Jakarta yang akan mulai diberlakukan kembali PSBB.
Potret ibu kota Jakarta yang akan mulai diberlakukan kembali PSBB. /Istimewa

PR PANGANDARAN – Mulai Senin, 14 September 2020 DKI Jakarta sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total tahap dua.

Pernyataan itu diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sejak beberapa hari lalu melalui siaran konferensi pers langsung di kantor dinasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat.

Selama PSBB total tahap dua ini, permasalahan stok pangan di DKI ditangani kepada Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) yaitu Darjamuni, ini sama seperti halnya pada PSBB total tahap satu sebelumnya.

Baca Juga: Kupas Tuntas Puncak Populartis BTS, 'No More Dream' hingga Sabet Penghargaan Dunia Lewat 'Dynamite'

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok pangan di DKI Jakarta selama PSBB total tahap dua ini aman dari kelangkaan.

Menurut Darjamuni, berdasarkan hasil pemantauan langsung di pasar serta laporan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan serta Koperasi dan UKM Provinsi DKI Jakarta mengenai ketersediaan semua barang komoditas aman untuk hingga ke tingkat pasar eceran.

“Masyarakat tidak usah perlu khawatir dalam hal menyikapi rencana PSBB tahap dua ini yang dimulai pada besok hari karena Pemprov DKI Jakarta telah dan akan terus menyiapkan ketersediaan stok pangan di Jakarta.” Ujar Darjamuni.

 Baca Juga: Sebut Pelaku Bukan Orang Gila Sembarangan, Syekh Ali Jaber: Segi Kekuatan, Separuh Pisau Menusuk

Untuk lebih rinci, Darjamuni memberikan penjelasannya sebagai berikut:

“Saat ini jumlah stok beras di DKI Jakarta sebanyak 193.807,089 ton yang tersebar di Bulog, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), serta PT Food Station. Jumlah tersebut belum diakumulasikan dengan yang ada di distributor, pasar tradisional dan swalayan.

Dalam sebulan kedepan kita membutuhkan 85.246 ton untuk dikonsumsi oleh seluruh warga DKI Jakarta dan ditambah dengan bansos dari pemerintah juga masih jalan. Ini artinya dalam hal ketersediaan beras masih aman,” pungkasnya.

 Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pangandaran, Senin 14 September 2020: Siap-siap Seharian Cerah Berawan

Sementara itu, stok minyak goreng di distributor, PT Food Station dan Bulog sebanyak 10.239,958 ton, itu belum termasuk di pasar tradisional juga swalayan yang ketersediaannya masih banyak. Kebutuhan minyak goreng dalam satu bulan ke depan memerlukan 8.200 ton, artinya ketersediaan masih dalam tahap aman,” ucapnya.

Sementara itu, ketersediaan gula gula pasir sebanyak 28.061 ton yang stoknya berada di Bulog, PT Food Station serta distributor. Jumlah tersebut belum diakumulasikan dengan yang di pasar tradisional serta swalayan. Sebulan kedepan membutuhkan 4.852 ton,” terangnya.

Selain itu, ketersediaan daging kerbau dan daging sapi di importir, PD Dharma Jaya dan Bulog total sebanyak 9.981,655 ton. Itu belum termasuk dengan di pasar tradisional dan swalayan. Kebutuhannya dalam satu bulan ke depan membutuhkan 6.918 ton,” tutur Darjamuni.

 Baca Juga: Ditanya soal Kelangkaan Barang saat PSBB Jakarta, Dewan Peritel: Setop Panic Buying! Stok Melimpah

Dari keempat komoditas tersebut akan selalu bertambah tiap bulannya dalam rangka pemenuhan kebutuhan pokok yang sesuai dengan rencana bisnis para pengusaha di bidang pangan.

Untuk komoditas yang ketersediaannya tidak dapat bertahan lama seperti telur, bawang merah serta cabai berdasarkan hasil pemantauan dan monev dengan para pelaku usaha sampai dengan Desember 2020 masih tetap dapat tercukupi untuk wilayah regional Jakarta.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah