Heboh Foto Tanpa Busana di Gunung Gede Pangrango, 2 Pendaki Beri Klarifikasi hingga Berdalih Riset

- 24 Oktober 2020, 19:07 WIB
Tangkapan layar pose bugil dua pendaki pria di kawasan alun-alun Surykencana, Gunung Gede Pangrango, Cianur, Rabu 21 Oktober 2020.
Tangkapan layar pose bugil dua pendaki pria di kawasan alun-alun Surykencana, Gunung Gede Pangrango, Cianur, Rabu 21 Oktober 2020. /instagram

PR PANGANDARAN - Dua pria berinisial B dan E yang beberapa waktu lalu menghebohkan jagat maya dengan berfoto bugil di Alun-alun Suryakencana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat memberikan klarifikasi atas tindakannya tersebut.

Dalam akun media sosial pribadinya, keduanya meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan para pendaki telah membuat kehebohan.

"Halo saya E, saya B, kami berdua ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh teman-teman yang kurang menyukai postingan saya dan E di Instagram pribadi milik kami.

Baca Juga: Bantu Mantan Trainee hingga Bawa J-Hope ke UGD, Ini 4 Cerita Suga BTS yang Siap Melelehkan Hati ARMY

"Khususnya masyarakat Jawa Barat dan juga teman-teman pendaki di Indonesia," ucap keduanya, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Instagram pribadi B yang diunggah ulang oleh akun @prau_mountain yang diunggah pada Jumat, 23 Oktober 2020.

Klarifikasi juga dijelaskan oleh keduanya bahwa apa yang telah dilakukannya itu semata-mata merupakan bagian dari riset seni.

"Kami juga ingin klarifikasi terhadap foto yang kami unggah di sosial media. Bahwasannya foto itu bagian dari riset kami, riset artistik kami yang bertema fast fashion yang menuju kepada nudism.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Peserta BPJS PBI, Sebanyak 96,6 Juta Orang akan Mendapat Vaksinasi Covid-19 Gratis

"Dan nudism ini kali ini tubuh sebagai ekspresi, ekspresi manifestasi prima pure manusia. Juga imajin tubuh telanjang bisa digunakan sebagai protes advokasi. Jadi dapat mengubah sudut pandang masyarakat atau orang-orang di sekitar," jelas E.

Sementara itu, Bondan juga menambahkan bahwa aliran seni nudism yang mereka teliti bertujuan sebagai media protes atau advokasi.

"Jadi nudism yang di sini itu yang dimaksud adalah menyuarakan atau protes atau advokasi melalui tubuh yang biasanya disuarakan itu untuk hak-hak individu atau mungkin perjuangan gender, seperti itu," jelas B.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Garut Melesat Naik, Sebanyak 108 Kasus Berasal dari Klaster Pesantren

Kendati demikian, keduanya mengakui bahwa tindakan mengunggah foto tersebut di media sosial merupakan sebuah kekeliruan yang menimbulkan keresahan masyarakat.

"Dan kami juga mengakui kesalahan dalam ketidakcermatan menempatkan dokumen riset pada sosial media, khususnya Instagram ya. Yang mungkin bisa disalahgunakan dan diinterpretasi ulang gitu fotonya.

Dan di sini kita belajar dari kesalahan. Sehingga mungkin ke depannya kita dapat lebih baik. Serta lebih bijak dalam memposting sesuatu yang mungkin akan menjadi tidak baik nantinya," tutur B.

Baca Juga: Girl Grup Asal Malaysia Dituding Jiplak Konsep BLACKPINK, Dolla: Kesamaan Apapun adalah Kebetulan

Sebelumnya, dilansir dari laman Antara News Jabar pada Kamis, 22 Oktober 2020, Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat sangat menyesalkan perbuatan dua pria tersebut. 

Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pendaki dilarang melakukan perbuatan yang melanggar kesopanan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan dan perbuatan asusila atau perbuatan lain yang sejenis.

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Polres Cianjur, Jawa Barat terhadap dugaan adanya pelanggaran peraturan perundangan soal pornografi.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Instagram ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x