Siswa asal Pangandaran Ramai-ramai Tulis Curahan Hati 'Kangen' Masa Sekolah di Tengah Covid-19

28 Mei 2020, 10:10 WIB
CORETAN para murid asal Pangandaran yang ingin kembali bersekolah karena bosan dirumah /*Kabar Priangan

PIKIRAN RAKYAT - Sejak Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata pada 16 Maret 2020 lalu menetapkan aturan sekolah di rumah, para murid kini sudah merasa bosan.

Pasalnya, aktivitas belajar di kelas bersama guru dan teman yang mengasyikan kini digantikan dengan kegiatan belajar di rumah.

Bahkan, beberapa murid di Kabupanten Pangandaran menuliskan curahan hatinya melaui secarik kertas, tentang kegelisahan menunggu kapan diizinkan bersekolah kembali.

Baca Juga: Sambut New Normal Pantai Pangandaran Segera Dibuka, Jeje: Penularan Covid-19 Air Laut Perlu Dikaji

Dilansir Kabar Priangan, para murid di SMP Negeri 1 Sidamulih Pangandaran mengirim potret secarik kertas berisi ungakapan kebosanan belajar di rumah kepada para guru.

Curhatan itu menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Guru Pengajar di SMP Negeri 1 Sidamulih, Meri Siti Ganderi, S.Pd mengatakan usai penuhi aturan pemerintah untuk kerja, belajar dan ibadah dirumah, tak sedikit yang mengeluhkan kebosanan.

Baca Juga: Respon Positif The New Normal Indonesia, Rupiah Berhasil Menguat ke Level Rp 14.740 per Dollar AS

"Kita patuh terhadap apa yang dianjurkan oleh Pemerintah demi memutus rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.

Menurut Siti, dibalik upaya pencegahan Covid-19, semua  anak rajin mengikuti arahan dari pemerintah untuk belajar dirumah.

Namun, lama kelamaan mereka suntuk yang akhirnya memberikan surat dalam bentuk curahan hati dari para murid, bahwa selama ini mereka tengah rindu belajar di sekolah.

Baca Juga: Heboh Kabar Sri Mulyani Minta Warga Tak Merecoki Utang RI dan Urus Saja Utang Pribadi, Cek Faktanya

"Bertanya tugas jika ada yang kurang paham, dan setiap hari bertukar jajanan bersama Memey. Harapan saya saat ini adalah saya selalu berdoa untuk virus corona ini cepet pergi dari alam semesta, supaya anak-anak bisa sekolah lagi," tulis salah satu siswa.

Meri menambahkan, secarik kertas itu kemudian mereka kirimkan kepada para guru, sembari belajar online seperti yang dilakukan setiap harinnya.

"Alhamdulillah, kami semua juga masih terus berkomunikasi lewat messenger pada kelas online, tapi rasanya berbeda," pungkasnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler